Pantauan Kompas.com, hingga Jumat (13/5/2022) pagi masih terlihat gumpalan berwarna cokelat mirip jeli di sepanjang pantai Lawata, Wadu Mbolo dan Niu.
Pada tiga lokasi itu, juga terlihat sampah plastik, kertas, botol, kaleng dan kayu mengapung di permukaan air laut.
Baca juga: Chikungunya Merebak di Kota Bima, 20 Orang Terjangkit
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bima, Mahfud, selaku juru bicara tim ad-hoc penanggulangan bencana pencemaran Teluk Bima, sebelumnya mengakui bahwa pihaknya belum pernah menyerahkan bantuan untuk nelayan terdampak pecemaran di Teluk Bima.
Terkait harapan masyarakat agar diberikan bantuan, ia akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui apakah ada alokasi anggaran untuk membantu nelayan.
"Sebagai ketua tim yang saya ketahui memang belum ada bantuan untuk nelayan yang terdampak pencemaran itu sampai saat ini. Nanti saya coba koordinasi dulu dengan dinas kelautan, apakah mereka punya anggaran untuk itu atau perlu dilakukan perubahan-perubahan," kata Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.