Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Petis dan Terasi, Bumbu dengan Cita Rasa Khas Nusantara

Kompas.com - 09/05/2022, 19:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kuliner nusantara memiliki berbagi bumbu khas, di antaranya adalah petis dan terasi.

Baik petis dan terasi sama-sama terbuat dari bahan dasar udang dengan aroma yang khas.

Baca juga: Petis Bumbon, Makanan Legendaris Semarang yang Hanya Ada Saat Ramadhan

Lalu apa yang membedakan kedua bumbu ini hingga menjadi ciri khas pada kuliner nusantara?

Baca juga: Mengulik Manfaat Terasi untuk Kesehatan, Bisa Tingkatkan Imun

Terasi

Terasi udang khas CirebonKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Terasi udang khas Cirebon

Terasi adalah bumbu khas masakan yang dikenal luas di Indonesia dan dikenal juga dengan sebutan belacan.

Baca juga: Terasi Indonesia Lebih Nikmat dari Negara Lain, Bagaimana agar Mendunia?

Terasi terbuat dari fermentasi udang rebon, namun ada juga yang terbuat dari ikan.

Proses pembuatannya adalah dengan merebus udang rebon atau ikan, kemudian ditumbuk bersama garam.

Hasil olahan yang telah ditumbuk kemudian difermentasi dengan dalam bentuk padat atau pasta hingga mengeluarkan aroma yang khas.

Terasi dapat dinikmati mentah, maupun dijadikan bumbu masakan seperti sambal maupun oseng-oseng.

Terasi tradisional biasanya dikemas dalam bentuk padat dengan warna merah kecoklatan, sedangkan terasi ikan akan memiliki warna kehitaman.

Terasi dikenal memiliki aroma yang kuat, dan semakin nikmat apabila dibakar terlebih dulu sebelum digunakan.

Meski sering dijadikan candaan karena aromanya, namun sebagai bumbu terasi bisa memberi rasa yang kaya dalam masakan.

Mencampurkan terasi pada masakan bisa memunculkan rasa umami, sekaligus mengurangi penggunaan garam karena bisa memberi rasa asin alami.

Petis

Petis udang produksi Petis Maju Tresno di Jalan Sidorukun Nomor 2, Desa Gumeng, Bungah, Gresik, Jawa Timur.DOK.PETIS MAJU TRESNO Petis udang produksi Petis Maju Tresno di Jalan Sidorukun Nomor 2, Desa Gumeng, Bungah, Gresik, Jawa Timur.

Petis adalah bumbu masakan yang biasanya digunakan di kuliner khas Jawa Timur.

Bumbu ini biasa digunakan dalam tahu tek, rujak cingur, atau tahu telur.

Berbeda dengan terasi, petis diolah dengan cara dimasak tanpa proses fermentasi.

Petis dibuat dengan merebus udang atau ikan dan mengambil sari atau kaldunya.

Kaldu tersebut dibumbui dengan sedikit garam dan gula pasir atau gula merah, sehingga cita rasa yang dimunculkan menjadi gurih namun cenderung manis.

Campuran tersebut terus dimasak hingga mengental membentuk pasta dengan tekstur agak berminyak dan berwarna kehitaman.

Petis dengan banyak sari udang juga biasanya lebih memiliki aroma amis saat dicium.

Selain dijadikan campuran masakan, petis juga bisa dijadikan cocolan ketika menikmati gorengan seperti tahu.

Petis dikemas berbeda dengan terasi karena teksturnya yang lebih basah yaitu dalam wadah plastik.

Sumber:

kompas.com [1], kompas.com [2], kompas.com [3], dan kompas.com [4]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com