Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Angkat Ungkap Permintaan Terakhir Bocah 7 Tahun yang Tewas Dianiaya Sepupu

Kompas.com - 15/04/2022, 14:03 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Kartini (48), budhe sekaligus ibu angkat D (7), bocah yang tewas diduga setelah dianiaya kakak sepupu masih terlihat sedih.

Ia seperti belum merelakan kepergian D untuk selama-lamanya.

Kartini terakhir bertemu secara langsung dengan korban pada Desember 2021 ketika dirinya hendak pergi merantau ke Jakarta demi mengubah nasib ekonomi keluarga.

Baca juga: Pengakuan Tersangka Aniaya Bocah 7 Tahun di Sukoharjo, Jengkel Korban Suka Ambil Uang Warung

Sejak bercerai dengan suami, Haryoto pada 2020 silam, berdampak pada ekonomi keluarga Kartini.

Kartini yang hanya sebagai ibu rumah tangga tidak mempunyai penghasilan. Kartini terpaksa menjual rumah satu-satunya saat masih bersama suami di Sulawesi untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di Jawa.

Uang hasil menjual rumah itu pun semakin menipis. Penghasilan dari berjualan warung kelontong tidak cukup untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari.

Anak sulungnya G bekerja sebagai karyawan cuci mobil dengan penghasilan pas-pasan. Itu pun juga dibagi untuk kebutuhan keluarga kecilnya karena sudah menikah.

Sedangkan anak kedua dan bungsu masih menempuh pendidikan sekolah. Begitu juga dengan D yang merupakan anak angkatnya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).

Tiga bulan bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan konveksi di Jakarta, Kartini mulai sedikit demi sedikit dapat memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga.

Setiap bulan Kartini mengirimkan uang untuk kebutuhan anak-anaknya di rumah.

Meskipun tidak begitu banyak jumlah uang yang dikirim, sedikit banyak bisa meringankan beban kehidupan untuk anak-anaknya.

Buang air di celana

Selama di Jakarta, Kartini juga tidak pernah lupa menanyakan kondisi anak-anaknya di rumah melalui sambungan video call.

Setelah mendengar kabar kondisi anak-anaknya baik-baik saja di rumah termasuk korban, Kartini sudah merasa lega.

Kartini mulai sedikit tidak tenang setelah mendengar kabar korban sering buang air kecil dan air besar di celana yang disampaikan oleh menantunya yang merupakan istri G.

Ini dirasakan Kartini sepekan sebelum meninggalnya korban.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Sukoharjo Tewas Dianiaya 2 Kakak Sepupu, Pelaku Bahkan Lupa Berapa Kali Dia Menyiksa

Tidak biasanya korban buang air kecil dan air besar di celana. Ketenangan Kartini pun terus terusik setelah mendengar kabar itu. Batinnya mengatakan ingin sekali pulang ke rumah melihat kondisi D.

Di sisi lain, Kartini mempunyai tanggung jawab pekerjaannya. Kartini berusaha sabar dan tenang.

Kekhawatiran Kartini terhadap kondisi korban akhirnya terjawab.

Pada Selasa (12/4/2022) petang, Kartini mendapat kabar dari menantunya yang memintanya untuk segera pulang ke rumah.

"Kamarin dapat kabar D meninggal dari menantu saya. Saya ditelepon waktu itu saya pas buka puasa. Karena saya sudah merasa tidak enak saya cuma minum air putih saja dan makan kurma," ucap Kartini mengawali ceritanya ketika ditemui di rumahnya Blateran RT 001/002, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (14/4/2022) malam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com