"Sebenarnya, kualitas air sungai sudah semakin baik karena sudah banyak industri yang tadinya by pass sudah ditutup salurannya. Itu karena kami berikan sanksi karena kalau tidak dilaksanakan bisa dikenakan pidana," ujar dia.
Pihaknya juga telah berupaya melakukan penanganan terkait persoalan limbah domestik seperti sampah di Sungai Bengawan Solo.
"Kami ada gerakan ngelongi, nganggo, ngolah, sudah kami kampanyekan. Bahkan, bank sampah di Jateng sudah ada ratusan di setiap kabupaten/kota," ucap dia.
Menurutnya, upaya yang dilakukan itu dapat mengurangi sampah di sekitar Sungai Bengawan Solo hingga 20 persen.
Baca juga: Pengemasan Isu Sosial dalam Waktu Indonesia Bagian Tengah, Karya Dua Seniman Muda Semarang
"Karena ada pengurangan sampah rumah tangga misalnya botol plastik sudah jarang yang dibuang sembarangan karena dijual dan ada nilai ekonomisnya. Ada juga apliaksi yang menerima sampah dikembangkan para pihak dan sudah diterapkan di Jateng," ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, sejumlah LSM lingkungan melayangkan somasi untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, karena dinilai gagal menekan pencemaran sungai di masing-masing wilayah.
Hal ini disampaikan dalam jumpa pers yang dihadiri perwakilan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON), dan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), Selasa (12/4/2022).
Direktur Eksekutif ECOTON, Prigi Arisandi menyebut bahwa somasi ini berdasarkan ekspedisi 3 sungai, yaitu Sungai Brantas, Bengawan Solo, dan Citarum, di mana kondisi pencemarannya sudah parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.