LARANTUKA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur, NTT, Maria Irene Erna da Silva, menanggapi permintaan bantuan alat tangkap dari para nelayan di Desa Ojandetun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Menurut Erna, pada prinsipnya semua usulan dan masukan dari tingkat paling bawah diterima. Namun, permintaan itu tidak langsung dipenuhi sekaligus.
“Maunya kita intervensi semua permintaan, usulan yang masuk, tapi kita sesuaikan juga dengan dana. Misalnya dari Dana Alokasi Khusus (DAK), tapi itu kembali lagi kita lihat peruntukannya ke setiap kecamatan dan desa," ujar Erna saat dihubungi, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Curhat Nelayan di Pedalaman NTT: Tidak Berharap Bantuan Mahal, Pukat Kecil Saja Sudah Cukup
Ia menjelaskan, selain DAK, ada juga dana alokasi umum (DAU) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, alokasi dana itu butuh kajian terlebih dahulu agar pembagiannya merata.
Erna berujar, Desa Ojandetun sudah pernah mendapatkan bantuan seperti bodi motor pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, bantuan itu dimungkinkan belum menyasar kelompok nelayan yang meminta alat tangkap saat ini.
Erna menambahkan, saat ini kondisi dana sangat terbatas karena harus ada pemerataan bantuan ke desa dan kecamatan lain yang belum menerima bantuan.
"Apalagi dengan alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, membuat semuanya ikut berpengaruh," jelasnya.
Baca juga: 21 Pekerja Asal NTT Diamankan Saat Akan Merantau ke Kalimantan Timur
Sebelumnya diberitakan, para nelayan di Desa Ojandetun mencurahkan keinginannya lantaran kesulitan mendapat bantuan alat tangkap ikan dari pemerintah.
Petrus Moan Rotan (50), salah satu nelayan di Desa Ojandetun, mengaku, setiap kali melaut, ia hanya menggunakan alat pancing biasa dan pukat kecil yang dibuat sendiri.
"Ikan di sini melimpah, tetapi alat tangkap yang kami miliki hanya seadanya saja, tidak mencukupi untuk menangkap ikan dalam jumlah yang banyak," ucap Petrus saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.