KUPANG, KOMPAS.com - Satu dari tiga Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diselamatkan petugas patroli Australia, tidak sadarkan diri selama lebih dari 24 jam.
Awak kapal ikan yang tenggelam tersebut kini masih menjalani perawatan medis di Australia.
Baca juga: Pemilik Kapal Berharap 9 ABK Asal NTT yang Hilang di Perairan Australia Ditemukan
Informasi itu disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang (SAR) Emi Frizer, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (21/3/2022).
Satu ABK yang tak sadarkan diri tersebut, kata Emi, bernama Riki Balu.
"Kami dapat laporannya dari Pak Yulius, Konjen RI di Darwin," kata Emi.
Karena tak kunjung sadar, Riki Balu kemudian dirujuk dari Darwin menuju ke Royal Perth Hospital.
Sedangkan dua ABK lainnya yakni Melki Giri dan Habel Kanuk dipindahkan ke kapal Patroli Australia menuju Darwin.
Rencananya kedua akan tiba di Darwin pada Selasa (22/3/2022) pagi pukul 10.00 pagi waktu Darwin.
"Kalau untuk sembilan orang lainnya, hingga saat ini masih hilang dan belum ditemukan," kata Emi.
Baca juga: Menunggu Kapal Diderek di Pantai Sancang Garut, 15 ABK Edricko 3 Bertahan di Dalam Kapal
Sebelumnya, sebuah kapal ikan yang mengangkut 12 orang nelayan asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di perairan Australia.
Sembilan orang dilaporkan hilang dan tiga orang selamat dalam insiden itu.
Baca juga: Kapal Ikan Asal NTT Terbalik di Perairan Australia, 9 Nelayan Hilang, 3 Selamat