Persebaran tanah ini ada di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Tanah aluvial adalah jenis tanah yang terbentuk dari bahan endapan muda (aluvium), mempunyai horison penciri A okrik, umbrik, histik, bertekstur lebih halus dari pasir berlempung pada kedalaman 25-100 cm, dan berlapis-lapis.
Persebaran tanah ini ada di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Papua.
Tanah regosol adalah jenis tanah yang bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung) dan mempunyai horison A okrik, umbrik atau histik, ketebalan > 25 cm.
Persebaran tanah ini ada di Bengkulu, Pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Tanah grumusol adalah tanah yang mempunyai kadar liat > 30% setebal 50 cm dari permukaan tanah, terdapat rekahan (crack) selebar > 1 cm sampai kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, atau bentukan gilgai (microrelief), bidang kilir atau struktur membaji pada kedalaman 25-100 cm dari permukaan.
Persebaran tanah ini ada di Demak, Jepara, Pati, Rembang, Ngawi, Madiun, dan Nusa Tenggara Timur.
Tanah arenosol adalah tanah yang bertekstur kasar (pasir, pasir berlempung) sedalam 50 cm dari permukaan, memiliki horison penciri A okrik, dan horison bawah mirip B argilik, kambik atau oksik, tetapi tidak memenuhi syarat karena faktor tekstur.
Tanah andosol adalah tanah yang mempunyai horison A molik atau umbrik di atas horison B kambik, pada kedalaman ≥ 35 cm mempunyai satu atau keduanya: (a) bulk density < 0,90 g/cm3 dan didominasi oleh bahan amorf, (b) >60% abu volkan atau bahan piroklastik.
Persebaran tanah ini ada di Sumatera, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi dan kepulauan Maluku.
Tanah latosol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkan, kandungan liat ≥ 40%, remah, gembur dan warna homogen, penampang tanah dalam, KB< 50% pada beberapa bagian horison B, mempunyai horison penciri A okrik, umbrik, atau B kambik, tidak mempunyai plintit dan sifat vertik.
Persebaran tanah ini ada di Sulawesi, Lampung, Kalimantan, dan Bali.
Tanah molisol adalah tanah yang memiliki horison penciri A molik dan KB ≥ 50% di seluruh penampang.
Tanah kambisol adalah tanah yang mempunyai horison B kambik tanpa atau dengan horison A okrik, umbrik atau molik, tanpa gejala hidromorfik sampai kedalaman 50 cm dari permukaan.
Tanah gleisol adalah tanah yang mempunyai ciri hidromorfik sampai kedalaman 50 cm dari permukaan; mempunyai horison A okrik, umbrik, histik, dan B kambik, sulfurik, kalsik atau gipsik.