Carstensz Pyramid merupakan lokasi pegunungan kars yang memiliki arti penting bagi Indonesia dan dunia.
Data pada tahun 1992, salju di Puncak Jaya mencapai areal seluas 3.300 ha. Salju tersebut berada di pegunungan kars.
Secara umum, kars Papua berada di pematang perbukitan tengah dengan ketinggian 3000 - 4.500 mdpl.
Kawasan ini juga menandai luasnya penyebaran kars di Indonesia.
Namun seiring pemanasan global, luas Puncak Carstensz Pyramid yang tertutup salju semakin berkurang.
Pegunungan Jayawijaya memiliki sejumlah puncak yang memiliki ketinggian berbeda, yaitu Puncak Jaya (4.884 mdpl), Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Indeberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535 mdpl), dan Puncak Carstensz Timur (4.400 mdpl).
Puncak Jaya menjadi incaran pendaki dalam negeri dan luar negeri. Namun pendakian di gunung ini membutuhkan biaya yang mahal.
Baca juga: Ilmuwan Prediksi Gletser di Dunia Akan Mencair, Pertama di Puncak Jaya Papua
Diberitakan Kompas.com (10/01/2020), kelompok pendaki yang beranggota lima orang menghabiskan biaya Rp 55 juta per orang.
Besarnya biaya pendakian digunakan untuk transportasi menuju Papua dan menyewa pesawat dari Nabire ke Desa Sugapa, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Mahalnya pendakian karena pendaki dari Jakarta tidak hanya naik pesawat sampai Papua tetapi juga Nabire.
Selain itu, alokasi biaya digunakan untuk membayar porter yang rata-rata Rp 7 - 8 juta sekali perjalanan. Padahal, satu orang membutuhkan dua porter.
Umumnya, operator pendakian ke Puncak Jaya menawarkan paket perjalanan menuju Gunung Carstensz dengan harga Rp 55 juta sampai Rp 65 juta per orang.
Banyak pendaki dari luar negeri mendaki Cartenz Pyramid. Mereka biasa mendaki pada bulan September hingga November.
Baca juga: Tua-tua Keladi... Pendaki Fit@Fifty Sukses Menggapai Carstensz Pyramid!
Pilihan bulan tersebut, karena pendaki luar negeri ingin memanfaatkan cuaca Indonesia yang lebih hangat.
Pada September- November, curah hujan tidak setinggi Desember sampai Januari. (Editor: Ari Welianto)
Sumber: www.esdm.go.id, sdmujahidin-wns.sch.id, dan kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.