Salin Artikel

Mengapa Ada Salju Abadi di Puncak Jayawijaya?

KOMPAS.com - Pegunungan Jayawiaya memiliki wilayah yang selalu diselimuti salju, yaitu Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid. Bahkan, salju tersebut dikatakan sebagai salju abadi.

Pegunungan ini terletak di Provinsi Papua yang membentang luas hingga negara Papua Nugini di Pulau Irian

Pegunungan Jayawijaya merupakan pegunungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Lokasi tersebut menarik wisatawan dan ilmuwan untuk melakukan penelitian. Karena, puncaknya selalu ditutupi salju walaupun gunung berada di kawasan tropis

Penyebab salju menyelimuti Carstensz Pyramid

Salju yang berada di puncak Pegunungan Jayawijaya tergolong unik. Karena, biasanya salju terdapat di wilayah empat musim, yaitu musim salju, musim gugur, musim panas, dan musim semi.

Namun, Carstesnz Pyramid diselimuti salju mekipun terletak di wilayah khatulistiwa dengan dua musim.

Hal ini terjadi karena, puncak Pegunungan Jayawijaya tergolong tinggi, yaitu 4.884 mdpl.

Ketinggian puncak gunung menyebabkan temperatur di puncak sangat dingin.

Temperatur udara akan turun 1 derajat untuk setiap ketinggian 100 meter.

Dengan ketinggian gunung 4.884, temperatur di Puncak Jayawijaya akan turun sekitar 49 derajat Celsius dari temperatur di permukaan laut.

Sebagai contoh, jika temperatur di pantai 30 derajat Celsius, maka temperatur di Puncak Jayawijaya akan berkisar -19 derajat Celsius.

Temperatur suhu tersebut yang menyebabkan Puncak Jayawijaya diselimuti salju bahkan salju abadi.

Carstensz Pyramid bukan satu-satunya pegunungan di khatulistiwa yang tertutup salju.

Di negara lain, ada gunung di wilayah khatulistiwa yang juga tertutup salju.

Gunung-gunung tersebut adalah Sierra Nevada di Andes, Gunung Kenya di Kenya, Gunung Kilimanjaro di timur laut Tanzania, dan Ruwenzori di Afrika.

Carstensz Pyramid merupakan lokasi pegunungan kars yang memiliki arti penting bagi Indonesia dan dunia.

Data pada tahun 1992, salju di Puncak Jaya mencapai areal seluas 3.300 ha. Salju tersebut berada di pegunungan kars.

Secara umum, kars Papua berada di pematang perbukitan tengah dengan ketinggian 3000 - 4.500 mdpl.

Kawasan ini juga menandai luasnya penyebaran kars di Indonesia.

Namun seiring pemanasan global, luas Puncak Carstensz Pyramid yang tertutup salju semakin berkurang.

Pegunungan Jayawijaya memiliki sejumlah puncak yang memiliki ketinggian berbeda, yaitu Puncak Jaya (4.884 mdpl), Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Indeberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535 mdpl), dan Puncak Carstensz Timur (4.400 mdpl).

Lokasi pendakian termahal

Puncak Jaya menjadi incaran pendaki dalam negeri dan luar negeri. Namun pendakian di gunung ini membutuhkan biaya yang mahal.

Besarnya biaya pendakian digunakan untuk transportasi menuju Papua dan menyewa pesawat dari Nabire ke Desa Sugapa, Kecamatan Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Mahalnya pendakian karena pendaki dari Jakarta tidak hanya naik pesawat sampai Papua tetapi juga Nabire.

Selain itu, alokasi biaya digunakan untuk membayar porter yang rata-rata Rp 7 - 8 juta sekali perjalanan. Padahal, satu orang membutuhkan dua porter.

Umumnya, operator pendakian ke Puncak Jaya menawarkan paket perjalanan menuju Gunung Carstensz dengan harga Rp 55 juta sampai Rp 65 juta per orang.

Pendaki dari luar negeri

Banyak pendaki dari luar negeri mendaki Cartenz Pyramid. Mereka biasa mendaki pada bulan September hingga November.

Pilihan bulan tersebut, karena pendaki luar negeri ingin memanfaatkan cuaca Indonesia yang lebih hangat.

Pada September- November, curah hujan tidak setinggi Desember sampai Januari. (Editor: Ari Welianto)

Sumber: www.esdm.go.id, sdmujahidin-wns.sch.id, dan kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/03/12/171157578/mengapa-ada-salju-abadi-di-puncak-jayawijaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke