KOMPAS.com - Munir Alamsyah (53), mantan guru honorer yang membakar dua ruangan di SMPN 1 Cikelet Garut, akhirnya tersenyum setelah honornya mengajar selama dua tahun akhirnya dibayar.
Selama 24 tahun, ia kerap ke sekolah untuk menanyakan honor saat ia mengajar sebagai guru fisika di SMPN 1 Cikelet pada tahun 1996-1998.
Honor Munir dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin, pihaknya bertanggung jawab atas kasus yang menimpa eks guru honorer SMPN 1 Cikelet itu.
"Kami Disdik Garut bersama Kabid SMP, dan SMPN 1 Cikelet, sekarang akan mengganti honor yang Rp 6 juta yang belum dibayarkan, mudah-mudahan ini menjadi sebuah obat luka yang ada di hati Pak Munir," ujarnya kepada awak media saat menyerahkan uang tunai tersebut di Mapolres Garut, Jumat (28/1/2022).
Ade menjelaskan, pihaknya memiliki tanggung jawab moral dan sosial kepada Munir yang dikenal seorang guru yang cerdas.
Menurut dia, tidak diberikannya honor selama dua tahun tersebut merupakan kontrol yang tidak peka dari lingkungan sekolah pada saat itu sehingga terjadi kejadian pembakaran tersebut.
Baca juga: Mengaku Khilaf, Guru SD di Buton Minta Maaf Hukum Siswa Makan Sampah
Munir diketahui mengajar di sekolah tersebut tahun 1996 hingga tahun 1998. Honor selama dua tahun itu tidak diberikan oleh pihak sekolah hingga 24 tahun berlalu.
Hal tersebut yang membuat Munir marah dan nekat membakar enam pintu ruangan sekolah yang dua di antaranya hangus terbakar.
"Kami akan mendorong kepada setiap kepala sekolah harus peka terhadap lingkungannya, harus memperhatikan bawahan ketika memimpin sekolah. Ketika guru ada permasalahan maka seorang pemimpin harus peka terhadap permasalahan itu sendiri," ucapnya.
Ade menuturkan, saat ini ia belum mengetahui alasan uang honor tersebut yang sudah bertahun-tahun tidak diberikan.
Baca juga: Dinyatakan Bebas, Guru Honorer Pembakar Sekolah karena Honornya Belum Dibayar Langsung Sujud Syukur
Namun demikian, dirinya bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Munir Alamsyah.
"Tapi, bisa saya pastikan Pak Munir ini adalah guru honorer, dia itu guru cerdas, fisika. Sangat bagus luar biasa sehingga dipastikan dia itu seorang guru di sana," ujarnya.
Ia mengaku bersyukur karena kasusnya tak dilanjutkan hingga perasaannya kini sudah tenang.
"Perasaannya seperti diangkat dari masa-masa hina dan pahit, saya sangat bersyukur, terima kasih Pak Polisi dan pihak sekolah semuanya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Mapolres Garut, Jumat (28/1/2022).
Ia mengaku selama 24 tahun sering datang ke sekolah untuk menagih, tetapi hasilnya nihil.
Baca juga: Honor Rp 6 Juta Tak Dibayarkan Selama 24 Tahun, Mantan Guru Honorer di Garut Bakar Sekolah
"Saya membakar sekolah tersebut karena kesal, saya memohon maaf atas perbuatan itu," ucapnya.
Munir yang tidak memiliki istri dan hidup seorang diri itu kini bisa menghirup udara bebas.
Ia mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap dan kehidupannya banyak dibantu oleh keluarganya.
"Saya nganggur tidak punya pekerjaan, hidup dibantu keluarga aja," ungkapnya.
Ia juga mengaku saat nekat membakar sekolah tempatnya mengajar dulu karena desakan ekonomi yang serba sulit di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Pembakar Gedung SMPN 1 Cikelet Garut Ternyata Mantan Guru Honorer
Munir kini bisa kembali udara bebas, keinginannya jika nanti kembali ke kampung halaman adalah bisa melanjutkan hidup dengan tenang, bahkan ia berniat untuk segera menikah.
"Saya juga ingin menikah, saya belum menikah," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Munir Bisa Tersenyum, Disdik Garut Serahkan Honor Mengajar yang Tak Dibayar 24 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.