Pada dasarnya, Rumah Bubungan Tinggi dibuat simetris, yang menunjukkan Kerajaan Banjar menjalankan pemerintahan secara seimbang.
Baca juga: Rumah Adat Bali: Bagian, Fungsi, dan Penjelasan Arsitektur Asta Kosala Kosali
- Tata Ruang
Salah satu ruangan dalam Rumah Bubungan Tinggi adalah ruangan semi publik, yaitu serambi yang dalam ejaan lokal disebut Surambi.
Ruangan ini berjenjang dengan kronologi pertama surambi muka, surambi sambutan, dan surambi pamandengan, yang berbatasan langsung dengan pintu utama atau Lawang Hadapan.
Adapun masing-masing lantai ini mencerminkan status sosial di Banjar pada masa itu, serta berkaitan dengan hierarki tata krama yang kental.
- Tawing Halat
Tawing Halat merupakan dinding pemisah yang membagi dua antara ruangan privat dengan semi privat.
Tawing Halat dimaksudkan agar raja dapat melihat dengan jelas para tamunya, sementara sang tamu tidak bisa melihat dengan jelas sang raja.
- Denah Cacak Burung
Ini merupakan denah Rumah Bubungan Tinggi yang didesign berbentuk lambang plus (+).
Denah Cacak Burung ini merupakan potongan poros bangunan arah muka menuju belakang, serta arah kanan menuju kiri.
Denah Cacak Burung ini dianggap memiliki kekuatan magis untuk menolak bala dan bencana.
Sumber:
Kompas.com
Petabudaya.go.id
Kemdikbud.go.id