Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2020, Pencemaran Limbah Hitam di Pesisir Lampung Tidak Terungkap

Kompas.com - 20/01/2022, 11:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tercemarnya kawasan pesisir Lampung dengan limbah hitam yang mirip aspal menjadi catatan Walhi Lampung.

Asal-usul pencemaran wilayah pantai tersebut hingga kini belum terungkap.

Padahal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sudah turun tangan.

Baca juga: Pantai di Pesisir Teluk Lampung Ditutupi Limbah Mirip Aspal

Staf advokasi Walhi Lampung Refi Meidiantama mengatakan, pencemaran limbah hitam diduga aspal tersebut sudah dua kali terjadi di pesisir Lampung.

Kali pertama terjadi pada 2020 di kawasan pantai timur (Lampung Timur) wilayah Labuhan Maringgai.

Tetapi, hingga DLH dan KLHK turun tangan, kasus ini tidak menemukan titik terang.

Kali kedua terjadi pada sekitar September 2021 di tiga wilayah pesisir Lampung yang mencakup lima kabupaten/kota.

"Kali kedua terjadi di pesisir selatan, pesisir Teluk Lampung dan pesisir Teluk Semaka," kata Refi saat memaparkan Catatan Kritis Keadilan Ekologis di Bandar Lampung, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Berenang di Laut, Pengunjung Pantai di Lampung Terkena Limbah Mirip Aspal

Menurut Refi, bentuk pencemaran pada 2021 itu serupa dengan yang ditemukan di Lampung Timur, yakni material yang diduga limbah aspal.

Wilayah yang tercemar di antaranya di Lampung Selatan, Pesawaran, Bandar Lampung, Tanggamus dan Pesisir Barat.

"Karena itu, kami dari Walhi Lampung meminta agar kasus ini bisa diungkapkan ke publik, perusahaan mana yang melakukannya. Jika tidak, akan menguap lagi seperti kasus yang lama," kata Refi.

Baca juga: Limbah Hitam di Teluk Lampung, Pakar Lingkungan Sarankan Penelusuran Sumber Pencemaran Segera Dilakukan

Dalam catatan Kompas.com, akibat pencemaran itu, sepanjang garis pantai pesisir Teluk Lampung di lima kabupaten tercemar limbah berwarna hitam menyerupai minyak, oli dan aspal.

DLH Provinsi Lampung yang telah melakukan rapat koordinasi dengan tim dari Bareskrim Mabes Polri dan KLHK menyatakan, didapati informasi bahwa pencemaran itu terjadi karena ada indikasi kebocoran pipa salah satu perusahaan di Lampung Timur.

Limbah tersebut sebagian besar menutupi lahan seluas 5-10 meter dari bibir pantai. Beberapa titik terlihat limbah itu sudah bercampur dengan air pantai dan mengotori air laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com