Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Harimau Mangsa Kambing di Merangin Jambi, Warga Takut Keluar Rumah

Kompas.com - 19/01/2022, 16:36 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Teror harimau kembali meresahkan warga di Desa Muara Emat, Kabupaten Merangin, Jambi.

Harimau yang masuk ke pemukiman warga telah memangsa kambing ternak pada Rabu (5/1/2022).

Sampai sekarang harimau masih terlihat di sekitar pemukiman warga.

Baca juga: Viral, Harimau Muncul di Pasaman Barat, BKSDA Halau dengan Cara Ini

"Dalam beberapa hari terakhir ada keluarga yang bertemu saat mau ke ladang. Kami jadi takut mau keluar rumah," kata Agustian warga Desa Muara Emat, Rabu (19/1/2022).

Ia mengatakan, hewan ternak yang dimangsa harimau pekan lalu menandakan bahwa predator itu kelaparan.

Munculnya harimau di Desa Muara Emat membuat warga resah dan takut keluar rumah. Pasalnya, pada Oktober 2021 ada harimau yang menerkam 3 orang di Kecamatan Renah Pembarap, 2 di antaranya meninggal dunia dan 1 orang selamat.

Agus berharap pemerintah segera menangkap harimau yang berkeliaran di pemukiman sebelum jatuh korban.

Camat Batang Merangin Heri Cipta mengatakan, warga merasa khawatir karena harimau masih berkeliaran di kawasan perkebunan hingga memangsa ternak.

"Kejadian harimau memangsa kambing pada 5 Januari 2022 lalu," kata Heri Cipta.

Dia berharap warga berhati-hati dan tidak keluar rumah apabila tidak ada urusan maha penting. Kemudian selalu mengawasi anak-anak dan para perempuan agar tidak pergi sendirian.

Heri berkata, pihaknya sudah menyurati BKSDA Wilayah I Jambi meminta turun ke lokasi dan memasang perangkap untuk harimau agar masyarakat bisa tenang dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Wilayah I, Nurhamidi yang membenarkan jika ada harimau yang keluar dari hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan berkeliaran di pemukiman warga.

"Memang ada harimau yang masuk ke perkebunan warga. Anggota kami sudah turun ke lapangan," kata Nurhamidi.

Tidak hanya itu, pihak TNKS juga telah melaporkan ke BKSDA Jambi untuk diambil tindakan, apakah pemasangan perangkap atau penggiringan dan pengusiran.

Kepala BKSDA Jambi, Rahmat Saleh saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya harimau yang berkeliaran di pemukiman warga.

"Saya belum dapat informasi. Itu lokasinya di mana juga belum tau. Nanti saya cek, supaya bisa langsung ditangani," kata Rahmat.

Kata pengamat soal konflik harimau dan manusia

Pengamat Harimau dari Forum Harimau Kita, Yoan Dinata menuturkan penyebab konflik harimau dan manusia di setiap daerah berbeda.

Sehingga tidak bisa disimpulkan harimau masuk ke pemukiman warga, disebabkan habitatnya sudah tidak mendukung.

Yoan menuturkan, kejadian konflik harimau dan manusia umumnya disebabkan oleh faktor eksternal seperti habitat rusak, ketersediaan satwa mangsa yang berkurang, atau perburuan.

"Atau aktivitas perburuan yang mengakibatkan harimau terluka," kata Yoan menjelaskan.

Baca juga: BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi Harimau yang Masuk Pemukiman Warga Agam

Untuk itu, untuk meminimalisir korban di lokasi rawan konflik harimau dan manusia, salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah mengimbau kepada masyarakat untuk mengkandangkan ternaknya dengan kandang yang baik.

"Buat kandang dengan desain aman dari harimau. Jadi harimau tidak bisa serang hewan ternak dalam kandang," katanya.

Diharapkan masyarakat menghentikan perburuan terhadap satwa mangsa harimau terutama pemasangan jerat.

Selanjutnya, menghentikan kegiatan-kegiatan yang merusak hutan sebagai habitat harimau, baik perambahan hutan, ilegal logging dan ilegal mining.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com