Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi Harimau yang Masuk Pemukiman Warga Agam

Kompas.com - 11/01/2022, 17:13 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Antara

SUMBAR, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) mengevakuasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk kandang jebak di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Yayasan Arsarl.

"Harimau itu langsung kita kirim ke PRHSD Yayasan Arsari dengan pengawalan dokter hewan PRHSD," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Selasa (11/1/2022).

Seperti dikutip Antara, Ade mengatakan, satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekositemnya itu dibawa ke PRHSD menggunakan kandang angkut untuk diobservasi dan memeriksa kesehatan.

Apabila kondisi sehat, maka akan segera melepasliar satwa itu ke habitatnya.

Baca juga: BKSDA Bengkulu Tindaklanjuti Laporan Harimau Mangsa Sapi Warga

"Kita menunggu hasil observasi dari tim medis PRHSD dan setelah ini mencari lokasi lepasliar," katanya.

Sebelumnya bertolak PRHSD tersebut, tambahnya harimau dibawa ke Kantor Resor KSDA Agam di Lubukbasung dan Bupati Agam, Andri Warman melihat satwa itu.

"Bupati Agam didampingi Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono dan Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKDA Sumbar, Khairi Ramadhan," katanya.

Sementara Ardi Andono menambahkan Sumbar memiliki dua lenskep besar berupa Bukit Barisan dan Cagar Alam Maninjau sampai Batang Gadis yang dihuni 80-100 ekor harimau.

"Masyarakat yang berada di kawasan dua lenskep harus berhati-hati," katanya.

Saat ini Gubernur Sumbar sudah memberikan surat edaran ke bupati dan walikota bahwa harimau harus dijaga bersama-sama.

Setelah itu mulai membangun Patroli Anak Nagari (Pagari) dan bagaimana mereka bekerjasama di nagari atau desa adat untuk mengamankan harimau atau ternaknya.

Dalam surat edaran itu gubernur berharap para pihak saling bersinerji termasuk pengusaha, sehingga tidak ada lagi satwa keluar karena ada suatu upaya maupun kegiatan oleh pengusaha berupa kebun kelapa sawit.

Baca juga: Harimau Kebun Binatang di Banjarnegara Nyaris Lepas dari Kandang, Pengunjung Langsung Dievakuasi

Bupati Agam, Andri Warman mengucapkan terimakasih kepada BKDA Sumbar yang telah mengevakuasi harimau agar jangan sampai satwa menjadi korban atau masyarakat yang korbannya.

"Dengan telah diamankan maka satwa direhabilitasi. Kita akan memikirkan apakah akan dikembalilan ke habitatnya atau ditarok di kebun binatang untuk daya tarik wisatawan," katanya

Ia mengimbau warga untuk berhati-hati karena satwa ini keluar akibat habitatnya terganggu atau pakan sudah berkurang, karena satwa itu butuh hidup dan butuh makan, sehingga datang ke pemukiman.

Kedepan, ia akan dibicarakan dengan dinas terkait ternak dimangsa satwa diganti secara finansial.

"Ini hal tidak prinsip dan akan dibicarakan nantinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com