Salin Artikel

Lagi, Harimau Mangsa Kambing di Merangin Jambi, Warga Takut Keluar Rumah

Harimau yang masuk ke pemukiman warga telah memangsa kambing ternak pada Rabu (5/1/2022).

Sampai sekarang harimau masih terlihat di sekitar pemukiman warga.

"Dalam beberapa hari terakhir ada keluarga yang bertemu saat mau ke ladang. Kami jadi takut mau keluar rumah," kata Agustian warga Desa Muara Emat, Rabu (19/1/2022).

Ia mengatakan, hewan ternak yang dimangsa harimau pekan lalu menandakan bahwa predator itu kelaparan.

Munculnya harimau di Desa Muara Emat membuat warga resah dan takut keluar rumah. Pasalnya, pada Oktober 2021 ada harimau yang menerkam 3 orang di Kecamatan Renah Pembarap, 2 di antaranya meninggal dunia dan 1 orang selamat.

Agus berharap pemerintah segera menangkap harimau yang berkeliaran di pemukiman sebelum jatuh korban.

Camat Batang Merangin Heri Cipta mengatakan, warga merasa khawatir karena harimau masih berkeliaran di kawasan perkebunan hingga memangsa ternak.

"Kejadian harimau memangsa kambing pada 5 Januari 2022 lalu," kata Heri Cipta.

Dia berharap warga berhati-hati dan tidak keluar rumah apabila tidak ada urusan maha penting. Kemudian selalu mengawasi anak-anak dan para perempuan agar tidak pergi sendirian.

Heri berkata, pihaknya sudah menyurati BKSDA Wilayah I Jambi meminta turun ke lokasi dan memasang perangkap untuk harimau agar masyarakat bisa tenang dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) Wilayah I, Nurhamidi yang membenarkan jika ada harimau yang keluar dari hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan berkeliaran di pemukiman warga.

"Memang ada harimau yang masuk ke perkebunan warga. Anggota kami sudah turun ke lapangan," kata Nurhamidi.

Tidak hanya itu, pihak TNKS juga telah melaporkan ke BKSDA Jambi untuk diambil tindakan, apakah pemasangan perangkap atau penggiringan dan pengusiran.

Kepala BKSDA Jambi, Rahmat Saleh saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya harimau yang berkeliaran di pemukiman warga.

"Saya belum dapat informasi. Itu lokasinya di mana juga belum tau. Nanti saya cek, supaya bisa langsung ditangani," kata Rahmat.

Kata pengamat soal konflik harimau dan manusia

Pengamat Harimau dari Forum Harimau Kita, Yoan Dinata menuturkan penyebab konflik harimau dan manusia di setiap daerah berbeda.

Sehingga tidak bisa disimpulkan harimau masuk ke pemukiman warga, disebabkan habitatnya sudah tidak mendukung.

Yoan menuturkan, kejadian konflik harimau dan manusia umumnya disebabkan oleh faktor eksternal seperti habitat rusak, ketersediaan satwa mangsa yang berkurang, atau perburuan.

"Atau aktivitas perburuan yang mengakibatkan harimau terluka," kata Yoan menjelaskan.

Untuk itu, untuk meminimalisir korban di lokasi rawan konflik harimau dan manusia, salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah mengimbau kepada masyarakat untuk mengkandangkan ternaknya dengan kandang yang baik.

"Buat kandang dengan desain aman dari harimau. Jadi harimau tidak bisa serang hewan ternak dalam kandang," katanya.

Diharapkan masyarakat menghentikan perburuan terhadap satwa mangsa harimau terutama pemasangan jerat.

Selanjutnya, menghentikan kegiatan-kegiatan yang merusak hutan sebagai habitat harimau, baik perambahan hutan, ilegal logging dan ilegal mining.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/19/163613578/lagi-harimau-mangsa-kambing-di-merangin-jambi-warga-takut-keluar-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke