SERANG, KOMPAS.com - Dampak kerusakan bangunan akibat gempa bermagnitudo 6,6 yang berpusat di Pandeglang, Banten, terus bertambah.
Hingga Sabtu (15/1/2022) pukul 10.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat, ada 46 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang yang terdampak.
Jumlah rumah yang rusak di tiga daerah itu sebanyak 1.231 unit. Rumah rusak itu tersebar di 159 desa. Rinciannya, rusak ringan sebanyak 715 rumah, rusak sedang sebanyak 290 rumah dan rusak berat sebanyak 226 rumah.
"Masih terus pendataan. Namun, tidak ada korban jiwa hanya luka-luka saja terkena runtuhan bangunan," ujar Kepala Pelaksanan BPBD Banten, Nana Suryana, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Update Gempa Banten, 861 Rumah dan 25 Sekolah di 44 Kecamatan Rusak
Nana merinci, dari total rumah yang rusak, mayoritas ada di Kabupaten Pandeglang. Di daerah itu tercatat ada 1.100 rumah yang rusak. Terdiri dari rusak ringan sebanyak 617 rumah, rusak sedang sebanyak 268 rumah dan rusak berat sebanyak 214 rumah.
Sementara di Kabupaten Lebak tercatat ada 122 rumah yang mengalami rusak. Terdiri dari rusak ringan 98 rumah, rusak sedang 12 rumah dan rusak berat 12 rumah.
Di Kabupaten Serang tercatat ada 12 rumah warga di empat desa yang mengalami rusak sedang.
Selain rumah, BPBD juga melaporkan terjadi kerusakan pada 18 gedung sekolah, 14 puskesmas, empat sarana ibadah, empat kantor pemerintah, dua fasilitas umum dan satu tempat usaha.
Baca juga: Nenek Arinah Lari meski Tak Rasakan Guncangan, Tiba-tiba Rumahnya Ambruk akibat Gempa
Kerusakan terparah terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang, khsusunya di Kecamatan Sumur yang dekat dengan pusat gempa.
Nana menyebut, tidak ada warga yang mengungsi, warga sudah kembali kerumah masing-masing untuk membersihkan reruntuhan bangunan.