KOMPAS.com - Adat istiadat masyarakat Jawa masih lestari hingga masa kini. Salah satunya adalah pelaksanaan upacara adat melalui selamatan atau kenduri untuk berbagai keperluan.
Upacara selamatan atau kenduri umumnya diselenggarakan untuk memperingati orang meninggal, pernikahan, upacara kehamilan hingga kelahiran bayi, dan sebagainya.
Dalam upacara tersebut akan diselenggarakan doa bersama yang dipimpin tokoh yang dituakan. Sebagai pelengkap akan ada sejumlah makanan sesajen atau sesaji yang khas pada masing-masing acara.
Berikut beberapa makanan yang sering dijadikan sesajen dalam sejumlah upacara adat masyarakat Jawa:
Baca juga: Sejarah dan Makna Ayam Ingkung, Makanan Sesaji dalam Adat Jawa
1. Ayam Ingkung
Ayam ingkung sering disajikan saat upacara adat Jawa. Ayam ingkung merupakan ayam utuh yang disajikan lengkap dengan jeroannya.
Ayam yang digunakan biasanya ayam jago. Ayam itu akan disembelih seperti biasa, namun tidak dipotong-potong. Ayam yang sudah disembelih akan dibedah bagian perut untuk diambil jeroannya.
Kemudian, kedua sayap ayam akan diikat di belakang kepala, sementara bagian kaki ayam akan dimasukkan ke dalam perut melalui bagian yang dibedah sebelumnya.
Bagi masyarakat Jawa, ayam ingkung bukan sekadar makanan biasa. Ada makna filosofisnya, yaitu mengayomi. Makna ini diambil dari kata jinakung dan manekung yang artinya memanjatkan doa.
2. Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng umumnya adalah nasi gurih, yang saat pengolahannya ditambah santan. Selain gurih, nasi tumpeng juga diberi pewarna kuning sehingga disebut juga dengan nasi kuning.
Sama seperti ayam ingkung, nasi tumpeng juga memiliki makna filosofis bagi masyarakat Jawa. Bentuknya nasi tumpeng merepresentasikan hubungan antara Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesama.
Representasi hubungan Tuhan dengan manusia tercermin dari bentuknya yang kerucut ke atas. Sementara hubungan sesama manusia tercermin dalam isian nasi tumpeng yang berada di sekitarnya.
Nasi tumpeng juga memiliki ragam jenis, seperti tumpeng pitu, tumpeng jejeg, timpeng among-among, tumpeng bathok bolu, hingga tumpeng plyanon.