KOMPAS.com - Candi Borobudur memiliki relief-relief indah dan penuh makna. Relief yang
terdapat di Candi Borobudur menggambarkan ajaran kehidupan Sang Buddha Gautama.
Relief-relief tersebut menggambarkan suasana alam yang permai, perahu bercadik, bangunan
tradisional nusantara, dan lain sebagainya.
Borobudur di yakini memiliki relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Relief-relief tersebut terdapat di hampir semua tingkatan dinding, kecuali Arupadatu.
Arupadatu merupakan tingkatan yang paling atas yang menggambarkan kehidupan religius
dan spiritual tertinggi.
Kehidupan religius yang mengagungkan perdamaian penuh keselamatan jiwa.
Dua tingkatan sebelumnya, yaitu Kamadhatu (kaki candi). Pada tingkatan ini digambarkan
kehidupan manusia penuh keburukan, nafsu, dan bergelimpang dosa.
Baca juga: Jataka Mala, Kisah Kehidupan yang Tergambar di Relief Candi Borobudur
Pada tingkatan di atasnya disebut Rupadhatu atau bagian tengah. Bagian ini melambangkan
kehidupan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu namun masih terikat dengan
hal-hal yang bersifat duniawi.
Bagian Rupadhatu terdapat 4 undak teras berbentuk persegi yang dindingnya dihiasi relief.
Sedangkan, tingkatan teratas adalah Arupadhatu yang melambangkan kehidupan religius. Tingkatan ini menggambarkan kehidupan Sang Budha yang telah mencapai kesempurnaan karena berani meninggalkan kehidupan duniawi. Pada bagian ini tidak dihiasi relief.
Pahatan relief Candi Borobudur termasuk ke dalam jenis seni rupa murni, yang artinya tercipta untuk dinikmati keindahan dan keunikkannya saja.
Candi Borobudur memiliki penel relief sebanyak 2.672 relief. Jumlah panel relief tersebut
dibagi menjadi dua jenis, yaitu panel naratif fan dekoratif sebanyak 1.460 panel.
Panel naratif ini tersusun dalam 11 baris yang mengelilingi monumen dengan total panjangnya
lebih dari 3.000 meter.
Relief naratif yang dipahat di Candi Borobudur, yaitu Karmawibhangga, Jatakamala, Lalitavistara, Awadana, Gandawyuha dan Bhadracari.
Baca juga: Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya
Relief naratif hanya sampai pada undakan 5, yaitu undakan candi yang berdenah bujur sangkar.
Sedangkan 1.212 panel dekoratif yang disusun dalam barisan namun dianggap sebagai relief individu.