Karena merasa terganggu, Fares lantas mencoba melakukan panggilan video kepada Kajari gadungan itu, tetapi tidak diangkat.
Kajari gadungan itu, justru mengirim pesan suara sambil memarahi Fares, yang katanya tidak beretika jika melakukan panggilan video.
"Setelah itu, dia hubungi lagi teman Kabid lain di Bappeda juga modus yang sama," ujar Fares.
"Saya juga heran, nomor ponsel saya mereka dapatnya dari mana," sambungnya.
Baca juga: Kisah Guru Petuk di Pedalaman NTT, Cari Kayu Selepas Mengajar untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga
Fares lalu mengonfirmasi sejumlah temannya yang lain. Ternyata penelepon itu adalah jaksa gadungan.
Dia mengaku sudah dihubungi langsung oleh Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Lembata yang asli, untuk mengklarifikasi hal itu.
Dihubungi terpisah Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tinggi NTT Abdul Hakim, mengatakan, pihaknya langsung merespons kejadian itu.
"Itu jaksa gadungan dan tadi sudah kita buatkan surat edaran ke seluruh Satker, kalau ada yang minta-minta atas nama Kajari supaya konfirmasi langsung ke kantor," kata Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.