Salin Artikel

Mengaku Kajari, Pria Ini Minta Uang Rp 1,5 Juta ke Sejumlah Pejabat di Lembata

Informasi itu disampaikan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kabupaten Lembata Fares Bere, kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Menurut Fares, awalnya dirinya dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Lembata, melalui pesan WhatsApp.

Kasi Pidsus gadungan itu meminta Fares untuk menghubungi sebuah nomor yang disebutnya sebagai nomor Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lembata.

"Dia kasih nomor Kajari Lembata ke saya dan saya lalu hubungi di nomor itu," ungkap Fares.

Saat menghubungi nomor tersebut, dirinya diminta uang Rp 1,5 juta.

"Uang itu katanya untuk sumbangan dan mau disetor ke atas," kata Fares.

Minta nomor pejabat lain

Karena diminta, Fares pun mengaku tidak memiliki uang.

Kemudian, Kajari gadungan itu meminta Fares, untuk memberikan nomor ponsel sejumlah pejabat lain yang ada di Bapedda Lembata.

Namun, permintaan itu tidak direspons Fares, sehingga Kajari dan Kasi Pidsus gadungan itu terus meneleponnya.


Dimarahi karena lakukan panggilan video

Karena merasa terganggu, Fares lantas mencoba melakukan panggilan video kepada Kajari gadungan itu, tetapi tidak diangkat.

Kajari gadungan itu, justru mengirim pesan suara sambil memarahi Fares, yang katanya tidak beretika jika melakukan panggilan video.

"Setelah itu, dia hubungi lagi teman Kabid lain di Bappeda juga modus yang sama," ujar Fares.

"Saya juga heran, nomor ponsel saya mereka dapatnya dari mana," sambungnya.

Fares lalu mengonfirmasi sejumlah temannya yang lain. Ternyata penelepon itu adalah jaksa gadungan.

Dia mengaku sudah dihubungi langsung oleh Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Lembata yang asli, untuk mengklarifikasi hal itu.

Dihubungi terpisah Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tinggi NTT Abdul Hakim, mengatakan, pihaknya langsung merespons kejadian itu.

"Itu jaksa gadungan dan tadi sudah kita buatkan surat edaran ke seluruh Satker, kalau ada yang minta-minta atas nama Kajari supaya konfirmasi langsung ke kantor," kata Abdul.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/202012378/mengaku-kajari-pria-ini-minta-uang-rp-15-juta-ke-sejumlah-pejabat-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke