Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Petuk di Pedalaman NTT, Cari Kayu Selepas Mengajar untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Kompas.com - 04/01/2022, 12:01 WIB

BORONG, KOMPAS.com - Petrus Piatu Nalele (32) sempat berhenti menjadi guru. Sebab, gaji guru di pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak cukup untuk biaya hidup keluarga.

Apalagi, banyak kendala yang harus dihadapi. Seperti jarak tempuh ke sekolah dan gaji yang kerap telat dibayar.

Namun, keinginan ayahnya untuk tetap mengajar membuat pria yang akrab disapa Guru Petuk itu kembali menjadi guru.

"Saya pernah berhenti mengajar. Tapi ayah saya minta saya untuk terus mengajar, apapun kendala yang dihadapi. Saya pernah berpikir bahwa menjadi guru bagi saya adalah pekerjaan sampingan karena upah dari profesi guru tidak cukup memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tiap hari," kata Petrus kepada Kompas.com di rumahnya di Kampung Dampek, akhir Desember 2021 lalu.

Baca juga: Lawan Polisi Saat Patroli Malam Tahun Baru, 2 Pemuda di NTT Ditangkap

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Petrus Piatu Nalele sebagai guru di pedalaman NTT.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini

Petrus memulai kariernya sebagai guru dengan mengajar di SMPN Satu Atap (Satap) Bawe, Dampek pada tahun 2013. Dia menjadi guru setelah tamat dari STKIP Santo Paulus Ruteng, sekarang UNIKA Santo Paulus Ruteng. Gaji yang diterimanya sebesar Rp 400.000, ditambah dengan dana Bosda menjadi Rp 700.000.

Petrus kemudian pindah mengajar ke SDI Wae Ciu, Dampek dengan upah Rp 400.000 dan tunjangan dana Bosda.

"Saya pernah frustasi dengan pekerjaan sebagai guru karena gajinya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Upahnya juga terima tiga sampai empat bulan sekali. Sementara saya memenuhi kebutuhan harian di rumah bersama keluarga," katanya.

Baca juga: Perjuangan Siswa di Pedalaman NTT, Bertaruh Nyawa Melawan Arus Sungai untuk Ke Sekolah

Setelah dari SDI Wae Ciu, Petrus pindah mengajar ke Lembaga Pendidikan Tambahan Ruangan Kelas (TRK) Larok Mbijar, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lambaleda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai sekarang.

Dia menerima gaji dari mengajar di sekolah itu sebesar Rp 700.000. Rinciannya gaji komite atau honorer Rp 200.000 dan upah tambahan penghasilan atau Tamsil Rp 500.000.

Kerja serabutan untuk kebutuhan keluarga

Guru Petuk menjelaskan, setiap pagi, dia pergi mengajar berjalan kaki dengan jarak 3 kilometer. Saat sekolah selesai, dia berganti pakaian memakai celana pendek, makan siang dan mencari kayu api sejauh tujuh kilometer untuk tambahan pendapatan dalam hidup berkeluarga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tangis Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa: Saya Dilecehkan Motif Pengobatan Ruqyah

Tangis Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa: Saya Dilecehkan Motif Pengobatan Ruqyah

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Kota Ambon, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,5 Guncang Kota Ambon, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Propam Polda Kalsel Gerebek Judi Sabung Ayam Diduga Dibekingi Polisi

Propam Polda Kalsel Gerebek Judi Sabung Ayam Diduga Dibekingi Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 1 Juni 2023: Pagi dan Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 1 Juni 2023: Pagi dan Sore Cerah

Regional
Ombudsman Pastikan Anak Tidak Sekolah di Jateng Ditampung PPDB Lewat Jalur Afirmasi

Ombudsman Pastikan Anak Tidak Sekolah di Jateng Ditampung PPDB Lewat Jalur Afirmasi

Regional
PDI Perjuangan dan Golkar Konsolidasi di Solo, Sinyal Koalisi di Tingkat Pusat?

PDI Perjuangan dan Golkar Konsolidasi di Solo, Sinyal Koalisi di Tingkat Pusat?

Regional
Mayat Laki-laki Misterius Ditemukan Warga di Pantai Tanjung Balau Serasan

Mayat Laki-laki Misterius Ditemukan Warga di Pantai Tanjung Balau Serasan

Regional
Komplotan Pencuri Spesialis Ganjal ATM di Cimahi Tertangkap, Mengaku Belajar dari Youtube

Komplotan Pencuri Spesialis Ganjal ATM di Cimahi Tertangkap, Mengaku Belajar dari Youtube

Regional
Dikejar Warga, Pencuri Ponsel di Padang Tertangkap Saat Sembunyi di Semak-semak

Dikejar Warga, Pencuri Ponsel di Padang Tertangkap Saat Sembunyi di Semak-semak

Regional
Ibu di Balikpapan Eksploitasi 3 Anak Kandungnya, Disuruh Jual Tisu dan Mengemis

Ibu di Balikpapan Eksploitasi 3 Anak Kandungnya, Disuruh Jual Tisu dan Mengemis

Regional
Akhir Teror Penyiram Air Kencing ke Rumah Tetangganya di Sidoarjo, Minta Maaf dan Divonis Sebulan Penjara

Akhir Teror Penyiram Air Kencing ke Rumah Tetangganya di Sidoarjo, Minta Maaf dan Divonis Sebulan Penjara

Regional
3 Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada 2020

3 Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada 2020

Regional
PDI Perjuangan dan Golkar Solo Gelar Konsolidasi Partai, Dipimpin FX Rudy dan Sekar Tandjung

PDI Perjuangan dan Golkar Solo Gelar Konsolidasi Partai, Dipimpin FX Rudy dan Sekar Tandjung

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Banten dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Banten dan Rajanya

Regional
Dugaan Malpraktik Tangan Bayi Tak Bergerak, Nakes RSUD RAT Tanjungpinang Diperiksa

Dugaan Malpraktik Tangan Bayi Tak Bergerak, Nakes RSUD RAT Tanjungpinang Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com