Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Orang Rimba Dilantik Jadi Polisi, Jeni: Agar Kami Tak Lagi Dibodohi, Ditipu, Dianggap Rendah

Kompas.com - 23/12/2021, 05:55 WIB
Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Jeni Adi Saputra, remaja Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) harus menahan pahitnya perundungan saat menempuh pendidikan sekolah, demi keiginannya menjadi polisi.

Dengan menjadi polisi, remaja Orang Rimba ini telah mengubah stigma negatif terhadap kelompoknya dan mengangkat derajat Orang Rimba agar setara dengan warga lainnya.

Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melantik tiga Orang Rimba menjadi Bintara Remaja polisi, Rabu (22/12/2021) pagi.

Baca juga: Nginap di Rumah Orang Rimba, Nadiem Makarim Dihadiahi Kaus Bertuliskan Kami Ingin Bisa Membaca dan Menulis

Tiga Orang Rimba itu adalah Jeni Adi Saputra, yang berasal dari SAD wilayah Desa Pauh Menang, Kecamatan Pamenang, Merangin.

Lalu, Sarif Santoso, warga SAD dari Desa Karya Bakti, Pelepat, Kabupaten Bungo.

Terakhir, Perbal Tampung, warga SAD asal Bukit Dua Belas, Air Hitam,  Kabupaten Sarolangun.

"Saya mau jadi polisi, biar kami (Orang Rimba) tidak selalu dibodohi, ditipu dan dianggap rendah. Kami mau dianggap setara, sama dengan yang lainnya," kata Jeni Adi Saputra melalui sambungan telepon, Rabu (22/12/2021).

Ia mengatakan kebanyakan orang di luar Orang Rimba, menganggap Jeni dan kelompoknya itu terbelakang dan tidak memiliki pendidikan.

Hal itu membuat sebagian besar kelompok Orang Rimba menjadi defensif dan tidak percaya diri.
Baca juga: Perempuan Orang Rimba Keberatan, Rombongan Kunjungan Dadakan Mensos Risma Mau Ambil Foto

Apabila ada persoalan dengan orang luar, terutama yang berkaitan dengan hukum, Orang Rimba kebanyakan mengalah.

Atas ketimpangan sosial inilah, Jeni bertekad ingin sekolah agar bisa baca tulis dan berhitung. Kemudian mendapatkan hak dan kewajiban yang sama, sebagai warga negara.

 

Senyum


Jeni ingat betul, saat dirinya pulang sekolah dengan berjalan kaki di bawah terik matahari, mobil polisi berhenti di dekatnya.

Awalnya Jeni takut. Namun setelah polisi-polisi itu melempar senyum dan menyapanya dengan ramah, Jeni pun mulai sumringah.

"Saya terkesan sekali. Mereka (polisi) itu berhenti, menyapa dengan lembut, lalu memberi kami tumpangan dan diantar sampai rumah," kata Jeni.

Tidak semua orang, kata Jeni mau mendekati Orang Rimba. Apabila sampai memberi tumpangan, karena dianggap bau dan jorok.

Jeni yang masih berusia delapan tahun kala itu, mengaku sangat terkesan dengan polisi.

Selanjutnya, dia melihat peran polisi terhadap Orang Rimba sangat baik, bahkan kepada masyarakat umum sangat dekat.

"Kalau ada masalah, polisi cepat datang menolong. Maka saya sejak masih kecil, langsung bercita-cita mau jadi polisi," kata Jeni.

Demi merengkuh cita-citanya menjadi polisi, tidak mudah. Sebab budaya Orang Rimba yang jarang bersekolah, terkadang membuat Jeni hendak menyerah.

Tentu tidak semua teman kecil Jeni bersekolah. Hal itu menjadi godaan besar bagi Jeni untuk meninggalkan sekolah.

Selanjutnya, terkadang Jeni juga kasihan dengan kedua orangtuanya yang kerja keras, untuk membantu pendidikan Jeni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com