Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasang Batu Nisan hingga Pohon Rambutan di Jalan Rusak, Ini Tanggapan Pemkab Probolinggo

Kompas.com - 21/12/2021, 19:34 WIB
Ahmad Faisol,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Protes warga akibat jalan rusak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, semakin memuncak dengan memasang aneka tanaman dan benda di ruas jalan tersebut, Selasa (21/12/2021).

Jika sebelumnya ditanam pohon pisang, kini jalan tersebut ditanam bunga kertas, pohon rambutan, wastafel, hingga batu nisan.

Tidak diketahui siapa yang meletakkan tanaman dan aneka benda di ruas jalan tersebut.

Baca juga: Warga di Probolinggo Tanam Pohon Pisang di Jalan yang Rusak dan Tak Kunjung Diperbaiki

 

Namun, pemandangan itu menjadi hiburan warga sekitar Pasar Wangkal, lokasi jalan rusak itu berada.

Wakil, seorang pengunjung pasar mengaku terhibur dengan sesaknya tanaman dan benda di tengah-tengah ruas jalan tersebut. 

"Nah ini banyak, ada pohon rambutan, peralatan cuci tangan dengan tandonnya, batu nisan, dan pohon pisang," ujar Wakil, warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Selasa.

Wakil menilai aksi itu juga menjadi peringatan bagi pengendara agar lebih waspada bahwa ada jalan rusak, sehingga warga bisa menghindar.

Baca juga: Jalan Rusak Dihantam Gelombang, Anak-anak di Sikka Terpaksa Jalan Kaki 5 Kilometer ke Sekolah

Tanggapan Pemkab Probolinggo

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo Hengki CS mengatakan, pihaknya bakal melakukan penanganan sementara dengan menguruk pasir batu pada jalan yang rusak tersebut.

Menurutnya, perbaikan tidak mungkin dilakukan tahun ini karena anggaran baru akan dialokasikan tahun depan. 

"Rencana Rabu besok kami uruk dengan pasir batu. Hari ini ada pertemuan di kantor Kecamatan Gading membahas jalan rusak itu, namun saya masih belum terima laporan," kata Hengki dihubungi Kompas.com.

Untuk memperbaiki jalan tersebut, lanjut Hengki, drainase di samping jalan juga harus dinormalisasi.

Jika drainase tidak disterilkan, maka perbaikan menjadi percuma karena air akan turun ke jalan.

Air harusnya turun atau jatuh ke drainase. Jika air kemudian jatuh dan mengalir ke jalan yang berbahan aspal, maka dipastikan jalan aspal cepat rusak tergerus air.

Hengki menyebut, kondisi drainase di sana mengkhawatirkan. Di atas drainase kini sudah dibangun garasi hingga warung yang dicor oleh warga.

Bahkan, terdapat sejumlah pipa air di drainase.

Baca juga: Keroyok Anak di Bawah Umur di Sidoarjo, Pelaku Malah Buat Laporan Palsu dan Mengaku Jadi Korban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com