Salin Artikel

Warga Pasang Batu Nisan hingga Pohon Rambutan di Jalan Rusak, Ini Tanggapan Pemkab Probolinggo

Jika sebelumnya ditanam pohon pisang, kini jalan tersebut ditanam bunga kertas, pohon rambutan, wastafel, hingga batu nisan.

Tidak diketahui siapa yang meletakkan tanaman dan aneka benda di ruas jalan tersebut.

Namun, pemandangan itu menjadi hiburan warga sekitar Pasar Wangkal, lokasi jalan rusak itu berada.

Wakil, seorang pengunjung pasar mengaku terhibur dengan sesaknya tanaman dan benda di tengah-tengah ruas jalan tersebut. 

"Nah ini banyak, ada pohon rambutan, peralatan cuci tangan dengan tandonnya, batu nisan, dan pohon pisang," ujar Wakil, warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Selasa.

Wakil menilai aksi itu juga menjadi peringatan bagi pengendara agar lebih waspada bahwa ada jalan rusak, sehingga warga bisa menghindar.

Tanggapan Pemkab Probolinggo

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo Hengki CS mengatakan, pihaknya bakal melakukan penanganan sementara dengan menguruk pasir batu pada jalan yang rusak tersebut.

Menurutnya, perbaikan tidak mungkin dilakukan tahun ini karena anggaran baru akan dialokasikan tahun depan. 

"Rencana Rabu besok kami uruk dengan pasir batu. Hari ini ada pertemuan di kantor Kecamatan Gading membahas jalan rusak itu, namun saya masih belum terima laporan," kata Hengki dihubungi Kompas.com.

Untuk memperbaiki jalan tersebut, lanjut Hengki, drainase di samping jalan juga harus dinormalisasi.

Jika drainase tidak disterilkan, maka perbaikan menjadi percuma karena air akan turun ke jalan.

Air harusnya turun atau jatuh ke drainase. Jika air kemudian jatuh dan mengalir ke jalan yang berbahan aspal, maka dipastikan jalan aspal cepat rusak tergerus air.

Hengki menyebut, kondisi drainase di sana mengkhawatirkan. Di atas drainase kini sudah dibangun garasi hingga warung yang dicor oleh warga.

Bahkan, terdapat sejumlah pipa air di drainase.

Kondisi drainase seperti itu, menurutnya, membuat jalan rusak. Sebab, air hujan yang harusnya melintasi drainase, malah mengalir di atas jalan.

"Di mana pun kalau kondisinya seperti itu, jalan aspal pasti rusak. Aspal itu lunak. Kalau jalan aspal kena air kemudian dilewati dengan muatan berat, maka lekas rusak. Yang juga sangat penting adalah drainase harus dibersihkan," ujar Hengki.

Dari pantauan Kompas.com, drainase di sisi utara dan selatan jalan tersumbat. Banyak bangunan di atas drainase tersebut.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, menanam dua pohon pisang di tengah jalan yang rusak parah. Jalan itu menghubungkan antar kecamatan.

Ahmad Din, warga Kecamatan Gading mengatakan, pohon pisang itu sebagai bentuk protes bagi pemerintah.

Selain itu, keberadaan pohon pisang itu juga sebagai tanda dan peringatan bagi pengendara supaya berhati-hati supaya tidak memicu kecelakaan. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/21/193427278/warga-pasang-batu-nisan-hingga-pohon-rambutan-di-jalan-rusak-ini-tanggapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke