Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasakan Gempa Terus-menerus, Ribuan Warga di Lereng Gunung Wurlali Maluku Mengungsi

Kompas.com - 17/12/2021, 19:09 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ribuan warga di tujuh desa yang ada di Pulau Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku megungsi di sejumlah titik akibat gempa magnitudo 5,6 yang terjadi pada Kamis (16/12/2021).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya, Josua Philipus mengatakan, ribuan warga itu mengungsi ke lokasi yang dianggap aman karena masih merasakan gempa susulan terus menerus.

Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga meminta warga untuk menjauh dari Gunung Wurlali yang ada di Pulau Damer.

Baca juga: Gempa Susulan M 5,3 Guncang Maluku Barat Daya, Warga Diimbau Hindari Bangunan Retak

“Ada lebih dari seribu warga dari tujuh desa yang tinggal di lereng gunung itu semuanya saat ini mengungsi. Jadi selain karena mereka masih merasakan gempa susulan juga karena ada peringatan dari PVMBG untuk menjauh dari area gunung api,” kata Josua kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat (17/12/2021).

Gunung Wurlali yang ada di Pulau Damer merupakan salah satu gunung berapi aktif di Maluku yang masuk dalam pemantauan PVMBG. Saat gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah itu pada Kamis kemarin, gunung tersebut sempat mengeluarkan abu vulkanik.

Menurut Josua, aktivitas gunungapi tersebut terus aktif. Meski begitu, status gunung tersebut masih normal dan belum ada peningkatan status.

“Selama ini kan ada (aktivitas gunung api) tapi status gunungnya masih normal. Tadi kita tanya ke pengamat gunungnya, statusnya belum ditingkatkan. Yang bisa menaikkan status gunungnya kan PVMBG,” jelasnya.

Baca juga: BPBD: Warga Maluku Barat Daya Selalu Rasakan Gempa tapi Tidak Tercatat di BMKG

Josua mengatakan, petugas PVMBG telah meminta warga mengungsi karena gempa susulan yang terus terjadi dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap aktivitas gunung tersebut.

“Jadi warga diminta menjauhi gunung karena selalu terjadi gempa susulan dikhawatirkan berdampak pada aktivitas gunung itu sendiri,” ujarnya.

Dikatakannya, banyak warga di Pulau Damer yang tinggal di bawah lereng gunung tersebut. Saat ini mereka telah mengungsi ke lokasi aman setelah gempa menggungcang wilayah tersebut.

“Itu seperti dulu di Gunung Banda sebelum meletus. Jadi warga tinggal di lereng-lereng gunung. Nah, di Pulau Damer itu ada banyak warga juga yang tinggal di lereng-lereng namun mereka sudah mengungsi. Ada lebih dari seribu warga yang mengungsi,” ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Komika Lampung yang Tampil di Acara 'Desak Anies' Jadi Tersangka Dugaan Penistaan Agama

Komika Lampung yang Tampil di Acara "Desak Anies" Jadi Tersangka Dugaan Penistaan Agama

Regional
Pembunuh di Pontianak Divonis Ringan, Istri Korban Curhat di Medsos, Jaksa Banding

Pembunuh di Pontianak Divonis Ringan, Istri Korban Curhat di Medsos, Jaksa Banding

Regional
200 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh dengan 2 Kapal

200 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh dengan 2 Kapal

Regional
Pengakuan Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Tempat Tidur

Pengakuan Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Tempat Tidur

Regional
Sopir yang Hanyut dengan Truknya di Banjarnegara Ditemukan Tewas

Sopir yang Hanyut dengan Truknya di Banjarnegara Ditemukan Tewas

Regional
Kejaksaan Purbalingga Sita Pom Mini yang Jadi Alat Pemalsuan Nota BBM

Kejaksaan Purbalingga Sita Pom Mini yang Jadi Alat Pemalsuan Nota BBM

Regional
Saat Zulkifli Hasan Cemburu Jokowi Serius Perhatikan NTT...

Saat Zulkifli Hasan Cemburu Jokowi Serius Perhatikan NTT...

Regional
12 Hari Masa Kampanye, Bawaslu Mataram Bubarkan 9 Aktifitas Kampanye

12 Hari Masa Kampanye, Bawaslu Mataram Bubarkan 9 Aktifitas Kampanye

Regional
Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Racuni 2 Korban Pakai Apotas

Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Racuni 2 Korban Pakai Apotas

Regional
PDI-P Cabut Laporan Polisi, Rocky Gerung: Lebih Baik Terlambat daripada Dungu

PDI-P Cabut Laporan Polisi, Rocky Gerung: Lebih Baik Terlambat daripada Dungu

Regional
Prabowo: Saya Tidak Mengajak Saudara Pilih Saya, Tapi Berdoa dalam Hati

Prabowo: Saya Tidak Mengajak Saudara Pilih Saya, Tapi Berdoa dalam Hati

Regional
Beri Sambutan saat HUT PSI, Prabowo Ngaku Kewalahan Jadi Anak Buah Jokowi

Beri Sambutan saat HUT PSI, Prabowo Ngaku Kewalahan Jadi Anak Buah Jokowi

Regional
Gibran saat di Karawang: Santai, Dijogetin Aja.....

Gibran saat di Karawang: Santai, Dijogetin Aja.....

Regional
PSI Klaim Dukungan Jokowi dalam Baliho Kampanye, Pengamat: Manfaatkan Endorsement Jokowi untuk Menangkan Pemilu

PSI Klaim Dukungan Jokowi dalam Baliho Kampanye, Pengamat: Manfaatkan Endorsement Jokowi untuk Menangkan Pemilu

Regional
Tanggapi Ganjar soal Nusakambangan, Anies Sebut Koruptor Harus Dimiskinkan, RUU Perampasan Aset Obat Mujarab

Tanggapi Ganjar soal Nusakambangan, Anies Sebut Koruptor Harus Dimiskinkan, RUU Perampasan Aset Obat Mujarab

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com