Sementara itu, Wagiman (60), suami Ni'ah, mengatakan bahwa hari ini, Jumat, merupakan hari terakhir masa perpanjangan pencarian korban erupsi Gunung Semeru oleh para relawan dan tim SAR.
"Kemarin banjir, jadi pencarian hari terakhir ditunda hari ini," kata Wagiman yang mengaku terus mendapatkan kabar perkembangan dari tetangganya yang bertahan di pengungsian.
Wagiman menyebutkan, sangat kecil kemungkinan jasad mertuanya itu dapat ditemukan. Sebab, ladang padi tempat Miran terakhir kali berada kini telah tertimbun oleh material awan panas Semeru setinggi puluhan meter.
"Letak ladang itu di pinggir aliran lahar Curah Kobokan. Di belakang ladang ada tebing. Letak ladang rendah, jadi kira-kira tertimbun pasir hingga 50 meter tebalnya," jelasnya.
Menjaga padi dari serbuan monyet
Pada Sabtu (4/12/2021) pagi sebelum kejadian bencana awan panas Semeru, Mahriyeh masih mengantarkan bekal makan untuk Miran yang sudah dua hari menjaga tanaman padinya dari serbuan kawanan monyet.
Ladang padi itu letaknya cukup jauh dari rumah mereka. Bagi Miran yang sudah tak dapat berjalan normal karena usia, butuh waktu satu jam untuk tiba di ladang yang lokasinya berimpitan dengan aliran lahar Gunung Semeru.
Biasanya, Miran tidak sendirian menjaga tanaman padi yang tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk dipanen. Mahriyeh biasanya menemani Miran menginap di gubuk bambu yang ada di lahan padinya. Apalagi, pasangan kakek nenek itu memang ke mana pun selalu berdua.
Baca juga: Kapolda Jatim: 28 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Telah Diambil Keluarga
Namun, beberapa hari sebelum ada awan panas, penyakit batuk dan sesak napas Mahriyeh kambuh sehingga tidak menemani Miran menginap.
Lalu, ketika mengirimkan bekal makan untuk suaminya, Mahriyeh meminta Miran untuk pulang karena adanya peringatan bahaya banjir lahar dingin akibat curah hujan di lereng Semeru yang tinggi.
"Tapi, bapak tidak mau pulang. Katanya biarkan saja kena banjir. Bukan hanya Emak, saya juga ikut membujuk Bapak untuk pulang saja," kenang Wagiman.
Menurut Wagiman, hasil panen padi dari lahan itu sebenarnya tidak seberapa. Namun, Miran dan Mahriyeh selalu menjaganya supaya tidak merepotkan anak mereka.