Ketika bencana itu datang, Mahriyeh hanya bisa menangis di pengungsian karena tahu Miran tidak akan selamat. Mahriyeh bahkan menyesal tidak dapat menemani Miran di ladang.
Dua malam tinggal di pengungsian di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Mahriyeh lalu dibawa mengungsi ke rumah keluarganya di Blitar.
Meski sempat menolak lantaran belum mendapatkan kabar tentang Miran, Mahriyeh akhirnya ikut ke Blitar karena tidak mungkin menolak ajakan anak-cucunya.
Kini, setelah dua pekan tinggal di rumah Trisna Syafii, kerabatnya di Desa Gogodeso, Mahriyeh mulai merindukan kampung halamannya. Dia ingin melihat apa yang masih bisa diselamatkan dari rumahnya, termasuk barang-barang milik Miran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.