Antisipasi Omicron Masuk Banten, Gubernur Wahidin Sebut Rumah Sakit Sudah Siaga

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan rumah sakit sudah siap siaga mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 yang diakibatkan varian B.1.1.529 atau Omicron.

Wahidin mengaku sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan persedian obat-obatan.

"Obat-obatan harus ada stok, kalau rumah sakit kan sudah siaga penuh," ujar Wahidin kepada Kompas.com melalui pesan, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Banten Akan Terapkan PPKM Level 3 Saat Libur Natal-Tahun Baru, Gubernur Wahidin: Khawatir Terjadi Euforia

Menurut Wahidin, upaya yang dilakukan Pemprov Banten agar tidak ada lonjakan kasus dengan mempercepat vaksinasi di semua daerah dan masyarakat terutama lansia.

Wahidin menargetkan pada tahun ini sebanyak 80 persen masyarakat Banten sudah tervaksin agar terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

Akselerasi vaksinasi terus dilakukan bersama-sama dengan Polda Banten, Korem 064/Maualana Yusuf, instansi dan lembaga lainnya agar target tercapai.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Gubernur Banten: Perketat Protokol Kesehatan

"Vaksinasi target utama kita, harus di atas 80 persen," kata Wahidin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Parmudji Hastuti menambahkan, pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) semua daerah menerapkan (PPKM) level yang sama agar tidak terjadi lonjakan kasus.

"Pemberlakuaan aktivitas masyarakat saat Nataru pada semua level sama. Hal ini dilakukan mengantisipasi lonjakan kasus di Banten," kata Ati saat rapat koordinasi secara virtual.

Dikatakan Ati, daerah yang menerapkan PPKM level dua dan tiga diharuskan melakukan percepatan pencapaian vaksinasi untuk dosis pertama, kedua, dan lansia.

Berdasarkan data dari Dinkes Banten per tanggal 15 Desember 2021, capaian vaksinasi untuk dosis pertama sudah sebesar 71,5 persen dan dosis kedua 50,7 persen dari target sasaran 9,2 juta warga Banten.

Untuk capaian vaksin dosis pertama katagori masyarakat lanjut lansia (lansia) di Banten sebesar 60,4 persen atau 416.570 orang dari target 643.607 orang.