Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu Eks TKI di Malaysia yang 8 Tahun Tak Digaji, Dilarang Istirahat dan Hanya Diberi Mi Instan

Kompas.com - 14/12/2021, 16:42 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Baru lihat uang ringgit setelah 8 tahun disekap

Nuli mengaku tertipu habis-habisan oleh agen TKI.

Bahkan perhiasan emas yang melekat di badan, kalung, cincin dan gelang, diminta agen dengan alasan akan disimpankan dan untuk jaga jaga supaya tidak disita majikan nantinya.

Meski sedih dan takut, ia sama sekali tak berdaya.

Saat disekap selama delapan tahun sekalipun, Nuli yang putus sekolah ini hanya bisa pasrah dan terpaksa terus bekerja.

"Saya sendirian dan tidak mengenal siapapun karena begitu saya datang, majikan kurung saya. Saya tidak pernah lihat uang ringgit seperti apa, baru saya tahu uang ringgit waktu cucikan pakaian majikan yang kebetulan ada uang tertinggal di sakunya," tuturnya.

Baca juga: Kisah TKI Munirah, Ditemukan di Jalanan Arab Saudi Setelah 12 Tahun Hilang, Mengaku Disiksa Majikan Tiap Hari

Nuli bahkan mengira uang tersebut uang mainan karena hanya tertulis dua angka.

Berbeda dengan uang rupiah yang dimulai dari Rp 100 sampai Rp 100.000 dengan tulisan angka yang lebih banyak.

Di tengah keputusasaan dan kondisi yang terasa demikian menyiksa, ada orang lewat yang selalu melihatnya bersedih di jendela.

Orang tersebut menunjukkan ponsel yang tidak dimengerti oleh Nuli.

"Orang itu bersedia pinjamkan HP supaya saya bisa menelfon orang meminta bantuan. Tapi saya tidak tahu bagaimana saya memakai HP, selama saya hidup baru saat itu saya memegang HP, lagian siapa mau saya panggil? Keluarga di kampung tidak ada HP,’’tambahnya.

Dengan heran, orang tersebut akhirnya menyarankan untuk lari saja dari pada menghabiskan hidup sebagai pembantu yang tidak pernah digaji dan hanya diperas tenaganya seumur hidup.

"Sepertinya Tuhan sudah atur semua, saat itu majikan lupa kunci pintu karena terburu buru, saat itulah saya lari tanpa memikirkan bagaimana nanti. Saya merasa bebas setelah sekian lama, tapi saya juga bingung harus kemana," kata Nuli.

Pengetahuannya yang terbatas karena hanya bersekolah sampai kelas IV SD membuatnya lama bersembunyi di perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: Seorang Siswa SMA di Batam Jadi Tekong Penyelundupan TKI Ilegal

Pelariannya tidak sia sia, ia bertemu dengan pemuda dari NTT bernama Petrus Romanus Meaw yang juga seorang TKI.

Prihatin dengan kondisi Nuli, Petrus akhirnya mengajaknya dan memintanya tinggal sementara di mess tersebut.

"Saya tinggal dengan dia, selama itu saya melihat Petrus orangnya tulus. Dia meminta saya tidak lagi bekerja, dia janji semua kebutuhan akan dia tanggung. Itu yang membuat saya kemudian memutuskan untuk menjadikannya pasangan hidup," kata Nuli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com