Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Jejak Kasus Nani Pengirim Sate Sianida di Bantul...

Kompas.com - 13/12/2021, 18:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Terdakwa kasus sate sianida yang menyebabkan meninggalnya bocah 10 tahun, Nani Aprilliani Nurjaman (25), divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 16 tahun.

Hakim Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bantul Aminuddin menilai terdakwa telah terbukti melakukan pembunuhan berencana.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan hukuman pidana selama 16 tahun," katanya, Senin (13/12/2021).

Tuntutan tersebut lebih ringan dua tahun dari dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

Baca juga: Nani Pengirim Sate Sianida Mohon Diringankan Hukuman, Curhat Ingin Berkeluarga

Motif sakit hati berujung maut

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus tersebut terjadi 25 April 2021.

Saat itu Nani meracik sate sianida untuk dikirimkan ke seorang anggota Polresta Yogyakarta bernama Tomi, warga Kapanewon, Bantul, DIY.

Baca juga: Baru Saja Ditangkap, Kok Tiba-tiba Diberi Tahu Anak Saya Meninggal, Kami Terpukul...

Nani mengaku sakit hati karena merasa dikhianati oleh Tomi yang ternyata menikahi orang lain.

Menurut Nani, saat persidangan bulan Oktober lalu, Tomi hanya memberi janji ingin menikahinya.

"Ya itu (janji nikah) awal-awal 2017, setelahnya hanya cinta, cinta, cinta, cinta. Di awal bilang nikah dan pas ditagih katanya beda agama lah dan saya masih labil," ucap Nani.

 

Pembunuhan berencana

Nani Aprilliani Nurjaman saat mengikuti Sidang secara online di PN Bantul Senin (13/12/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Nani Aprilliani Nurjaman saat mengikuti Sidang secara online di PN Bantul Senin (13/12/2021)

Lalu, pada 25 April 2021, Nani memesan ojek online untuk mengirimkan sate yang telah dicampuri sianida ke Tomi.

Namun, saat itu Nani bertemu langsung dengan pengemudi ojol bernama Bandiman dan tidak menggunakan aplikasi.

Bandiman pun segera mengirimkan sate sianida itu ke rumah Tomi. Namun, keluarga Tomi menolak kiriman itu karena mengaku tak kenal pengirimnya yang disebut Hamid dari Pakualaman.

Baca juga: Nani Pengirim Sate Sianida Dihukum 16 Tahun Penjara

Bandiman pun akhirnya membawa pulang sate dan snack milik Nani ke rumah dan disantap bersama keluarga.

Setelah itu, Naba Faiz Prasetya (10), anak kedua Bandiman, kolaps usai memakan bumbu sate bersama lontong.

Naba bahkan sempat dilarikan ke RSUD Kota Yogyakarta, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Setelah penyelidikan polisi, Nani akhirnya ditangkap di rumahnya di Piyungan, Bantul, pada 30 April.

Baca juga: Keluarga Korban Sate Sianida Anggap Hukuman 16 Tahun untuk Nani Terlalu Ringan

 

Air mata Bandiman dan istri

Bandiman (baju coklat) dan Titik Rini saat mengikuti Sidang di PN Bantul Senin (13/12/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Bandiman (baju coklat) dan Titik Rini saat mengikuti Sidang di PN Bantul Senin (13/12/2021)

Bandiman dan keluarga ingin Nani dijatuhih hukuman penjara lebih dari 20 tahun. Namun, Bandiman mengaku dirinya menghargai proses hukum dalam kasus itu.  

"Saya sebagai wali korban, saya ya cuma menghormati keputusan hakim. Kalau ditanya masalah puas dan tidaknya tentu saja kami nggak puas, karena merampas kebahagiaan dan harapan saya," kata Bandiman, ayah korban, ditemui seusai jalannya sidang di PN Bantul, Senin (13/12/2021).

Bandiman dan istrinya, Titik Rini, tampak meneteskan air mata saat mengikuti sidang di PN Bantul tersebut. 

Baca juga: Nani Pengirim Sate Sianida Divonis 16 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Ajukan Banding

Sementara itu, salah satu kuasa hukum Nani, R Anwar Ary Widodo, berencana akan mengajukan banding atas putusan hakim tersebut. 

 "Kita akan mengajukan banding, (alasannya) nanti setelah kami kupas bersama dari isi putusan tersebut. Tentunya pasal (pembunuhan) berencana," katanya, Senin. 

 

Pengakuan Nani di sidang

Saat sidang di PN Bantul secara daring dengan agenda pledoi kuasa hukumnya, Senin (29/11/2021), Nani sempat mengaku hanya ingin berkeluarga.

Nani yang berada di Lapas Perempuan IIB Yogyakarta juga meminta maaf kepada keluarganya atas tindakan itu dan juga kepada keluarga Bandiman.

"Demikian juga untuk keluarga korban saya mohon maaf yang sebesar-besarnya berdasarkan hati saya yang paling dalam atas kelalaian, dan kebodohan saya yang mengakibatkan meninggalnya adik Naba Faiz Prasetya yang jelas-jelas tidak menjadi tujuan dan harapan saya," ucap Nani, Senin.

Menurut dia, tujuan pengiriman sate bersianida itu untuk Tomi, warga Kapanewon Kasihan, yang juga teman dekatnya.

"Yang saya tuju, yang saya harapkan hanyalah Tomi. Hanya Tomi," kata dia.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi, Reza Kurnia Darmawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com