Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Adang Aparat dengan Aksi Telanjang Dada di Gerbang Lokasi Pembangunan Waduk Lambo NTT

Kompas.com - 09/12/2021, 21:47 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NAGEKEO, KOMPAS.com - Sejumlah ibu-ibu melakukan aksi membuka pakaian sebagai bentuk protes penolakan lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagakeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (9/12/2021).

Selain aksi tersebut, aparat dan masyarakat adat Dusun Roga-roga, Desa Rendu Butowe terlibat saling dorong.

Warga juga kukuh mengadang aparat polisi agar tak masuk ke lokasi.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Desember 2021

Di lokasi gerbang pintu masuk Waduk Lowo Se di Dusun Roga-Roga, aparat sempat membongkat paksa pagar yang dibangun oleh warga.

Sejumlah orang pun berdiri mengadang aparat masuk ke lokasi pembangunan waduk.

Beberapa ibu-ibu kemudian melakukan aksi nekat bertelanjang dada sembari berteriak-teriak.

Penjelasan warga

Ralan Lambo, toko muda Desa Rendubutowe mengungkapkan, ketegangan aparat dan warga berawal dari Kasat Intel Polres Nagekeo yang masuk lokasi Rendubutowe untuk melakukan pembongkaran paksa rumah jaga.

Kedatangan Kasat Intel pun ditentang keras oleh warga Rendu yang di antaranya adalah ibu-ibu. Mereka menolak keras pembangunan Waduk Lambo di wilayah adat Rendu.

"Pukul 10.45 Wita anggota Polres Nagekeo dan Brimob Ende di bawah komando Kasat Intel Polres Nagakeo Serfolus Tegu serta tim dari kontraktor memaksa masuk ke lokasi Lowo Se dengan melakukan perusakan pagar yang dibangun oleh warga," ujar dia.

"Tindakan tersebut disertai dengan kekerasan dengan mencekik leher dan mendorong tubuh warga yang dilakukan oleh beberapa anggota polisi dan brimob," lanjut Ralan kepada Kompas.com, Kamis sore.

Baca juga: Aparat Diduga Memborgol Seorang Ibu di Lokasi Waduk Lambo, Warga Teriak: Jangan Cuma 1, Borgol Semuanya

Tidak menerima perlakuan aparat, warga pun terlibat aksi saling dorong dengan aparat.

Beberapa ibu-ibu masyarakat adat Randu melakukan aksi telanjang dada.

"Ada dua orang warga yaitu mama Lusia Anggo dan mama Helena Sole yang mengalami luka-luka di tangan dan kaki mereka karena berusaha untuk menjaga pagar rumah jaga supaya tidak dibongkar paksa oleh anggota Kepolisian Nagekeo," ungkap Ralan.

Baca juga: Cerita Hermina Diborgol Aparat Saat Aksi Penolakan Pembangunan Waduk Lambo, Dilepaskan Setelah Diprotes Para Mama

Ia mengatakan, aksi saling dorong antara warga dan aparat itu berlangsung hingga Kamis siang.

Masyarakat adat Rendu pun masih bertahan di depan rumah jaga dan berdebat dengan pihak kepolisian yang kurang lebih berjumlah 20 orang.

"Aksi perusakan paksa yang dilakukan oleh anggota kepolisian Nagekeo telah mengakibatkan hancurnya pagar rumah jaga dan baliho penolakan pembangunan Waduk Lambo di wilayah adat Rendubutowe," terangnya.

Ralan mengutuk tindakan aparat kepolisian yang secara paksa melakukan pembongkaran pagar dan perusakan atribut baliho masyarakat adat.

Baca juga: Bersitegang dengan Masyarakat Adat di Lokasi Pembangunan Waduk Lambo, Ini Kata Polisi

Selaian itu, tindakan represif sebagian aparat kepolisian yang berhasil terekam dalam video dinilai sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan tatanan budaya masyarakat Adat Rendu.

"Harapan saya, Bapak Presiden dan Kapolri bisa segera memberikan teguran dan pembinaan kepada aparat kepolisian yang justru bertindak tidak sesuai SOP. Aparat yang turun ke lokasi bukannya melindungi masyarakat adat, tetapi malah menindas. Tugasnya yang seharusnya mengayomi dan melindung masyarakat, tetapi justru berbentrokan dengan masyarakat adat," imbuh dia.

Sementara itu, Kapolres Nagekeo belum merespons saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com