Setelah berjam-jam tak ditemui bupati dan dewan, massa yang kesal kemudian merantai pintu pagar kantor DPRD Pamekasan dari luar.
Begitu pula pintu pagar rumah dinas bupati Pamekasan, ikut dirantai dan digembok dari luar.
Sejumlah staf dan karyawan yang hendak keluar tertahan karena pintu sudah terkunci.
Menurut Basit, bupati dan DPRD Pamekasan sudah tidak peduli dengan aspirasi rakyat Pamekasan.
Seharusnya mereka membuka pintu komunikasi dengan rakyat, bukan bersembunyi.
"Kami kecewa dengan Bupati dan dewan. Padahal aksi kami sudah diinformasikan seminggu sebelumnya," tandasnya.
Baca juga: 2 Hari Diguyur Hujan, 2 Desa di Pamekasan Dilanda Longsor
Sekretaris DPRD Pamekasan Masrukin saat dikonfirmasi mengatakan, anggota DPRD Pamekasan sedang ada kegiatan di luar kantor.
Sehingga mereka tidak bisa menemui massa.
Sementara Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, tidak merespons.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.