Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Merantai Pagar Rumah Dinas Bupati Pamekasan dan Kantor Dewan, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 08/12/2021, 20:54 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan warga Pamekasan, Jawa Timur, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pamekasan Menggugat, berunjuk rasa di kantor Bupati Pamekasan dan kantor DPRD Pamekasan, Rabu (8/12/2021).

Mereka menuntut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam segera mengeluarkan keputusan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 74 desa.

Sebab sudah dua kali penyelenggaraan Pilkades ditunda.

Aksi diwarnai dengan memasang rantai di pagar rumah dinas Bupati Pamekasan.

Baca juga: Buntut Gelapkan Retribusi Pasar Rp 480 Juta, 4 ASN Pamekasan Dicopot dari Jabatan

Protes penundaan Pilkades

Massa berjalan kaki mulai dari alun-alun Arek Lancor menuju kantor bupati dan DPRD Pamekasan.

Aksi jalan kaki massa menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan kendaraan di sepanjang jalan menuju kantor bupati.

Tiba di depan kantor bupati, koordinator aksi Abdul Basit langsung berorasi.

"Kami sudah muak dengan kebijakan penundaan Pilkades serentak dengan alasan pandemi dan pembatasan pembatasan kegiatan masyarakat," teriak Abdul Basit.

Baca juga: Bendahara Gelapkan Dana Retribusi Pasar Rp 480 Juta di Pamekasan

Basit menilai, Pemkab secara bebas membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Misalnya MTQ Jawa Timur yang dihadiri masyarakat dari 38 daerah di Jawa Timur.

Namun, ketika kepentingan rakyat seperti Pilkades, bupati menggunakan alasan PPKM.

"Kami menolak kebijakan pengisian jabatan antar waktu Kades di Pamekasan. Sebab akan menimbulkan persoalan sosial di tengah-tengah masyarakat," ungkap Basit.

Merantai pagar rumah dinas dan kantor DPRD

Orasi mereka tidak mendapat respons dari pejabat dan bupati Pamekasan.

Massa akhirnya bergeser ke kantor DPRD Pamekasan. Di sana, massa juga tak ditemui oleh anggota dewan.

Baca juga: Heboh, Temuan Mayat Membusuk di Rumah Dokter di Pamekasan

 

Setelah berjam-jam tak ditemui bupati dan dewan, massa yang kesal kemudian merantai pintu pagar kantor DPRD Pamekasan dari luar.

Begitu pula pintu pagar rumah dinas bupati Pamekasan, ikut dirantai dan digembok dari luar.

Sejumlah staf dan karyawan yang hendak keluar tertahan karena pintu sudah terkunci.

Menurut Basit, bupati dan DPRD Pamekasan sudah tidak peduli dengan aspirasi rakyat Pamekasan.

Seharusnya mereka membuka pintu komunikasi dengan rakyat, bukan bersembunyi.

"Kami kecewa dengan Bupati dan dewan. Padahal aksi kami sudah diinformasikan seminggu sebelumnya," tandasnya.

Baca juga: 2 Hari Diguyur Hujan, 2 Desa di Pamekasan Dilanda Longsor

Sekretaris DPRD Pamekasan Masrukin saat dikonfirmasi mengatakan, anggota DPRD Pamekasan sedang ada kegiatan di luar kantor.

Sehingga mereka tidak bisa menemui massa.

Sementara Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, tidak merespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com