Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Covid-19 di Kabupaten Madiun Diminta Biaya Pemakaman, Disebut untuk Mandikan Jenazah

Kompas.com - 08/12/2021, 13:53 WIB
Muhlis Al Alawi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MADIUN, KOMPAS.com,- Dua keluarga di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengaku diminta uang hingga jutaan rupiah untuk biaya pemakaman anggota keluarganya yang meninggal akibat Covid-19.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Madiun diketahui sudah memberi kewenangan kepada pemerintah desa untuk menggunakan anggaran dana desa guna penanganan Covid-19.

Nyaman Wahyudi dan Wariman, dua warga desa yang ditemui Kompas.com, Selasa (7/12/2021), mengaku membayar uang hingga jutaan rupiah untuk biaya pemakaman keluarganya yang meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pemotongan Upah THL PDAM Madiun, Dirut Teknik PDAM Magetan Ditahan

Keduanya tidak mengetahui bahwa pos biaya pemakaman korban Covid-19 semestinya ditanggung masing-masing pemerintah desa.

Nyaman dan Wariman menyebutkan, biaya pemakaman tersebut diserahkan kepada istri mantan Kepala Desa Purworejo Eni Suhartati.

Bayar biaya pemakaman

Nyaman menceritakan, peristiwa itu bermula ketika Sami (70), neneknya, meninggal awal Juli 2021.

Setelah dimakamkan, ia mendapatkan pemberitahuan melalui pesan WhatsApp tentang perincian biaya pemakaman neneknya yang meninggal akibat Covid-19.

Dari penjelasan lurah disebutkan bahwa desa mendapat bantuan sebesar Rp 1.250.000 dan sumbangan pribadi dari lurah setempat sebesar Rp 300.000. 

“Sementara kekurangannya sebesar Rp 1.470.000 yang harus dibayar. Saya bayarkan kekurangan biaya pemakaman itu kepada ibu lurah dan saya antar langsung ke rumahnya sekitar tujuh hari setelah nenek saya meninggal,” kata Nyaman.

Baca juga: Jadi Calo CPNS, Pria Ini Tipu Warga Madiun hingga Rp 1 Miliar, Uangnya Dipakai untuk Nikah Lagi

Namun, setelah membayar kekurangan biaya pemakaman, Nyaman tidak pernah mendapatkan kuitansi bukti pembayaran biaya pemakaman.

Ia juga tidak mendapatkan bukti kuitansi menerima bantuan dana pemakaman dari desa.

Nyaman mengaku tidak mengetahui bahwa biaya pemakaman ditanggung dana desa.

Awalnya, Nyaman merasa senang karena sudah mendapatkan bantuan dari desa sebesar Rp 1.250.000 dan dari lurah sebesar Rp 300.000 meski belakangan ia harus membayar lagi biaya sebesar Rp 1.470.000.

“Kami sebenarnya senang mendapatkan bantuan dari pemerintah desa dan ibu lurah. Tetapi, kami tidak tahu kalau ternyata biaya pemakaman korban Covid-19 juga ditanggung pemerintah desa,” kata Nyaman didampingi istrinya, Jumiati.

Pemakaman Covid-19

Sumber gambar, Antara foto
Keterangan gambar,

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Selapajang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (2/7/2021).ANTARA FOTO Pemakaman Covid-19 Sumber gambar, Antara foto Keterangan gambar, Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Selapajang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (2/7/2021).

Senada dengan Nyaman, Wariman, warga Dusun Krapyak, Desa Purworejo, juga mengeluarkan uang untuk biaya pemakaman saat Warsiati, istrinya, meninggal akibat Covid-19 akhir Juli lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com