YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada tanggal 24 Desember hingga 2 Januari 2022 secara serentak di Indonesia dibatalkan oleh pemerintah pusat.
Walaupun PPKM level 3 dibatalkan, Pemerintah Kota Yogyakarta tetap melakukan beberapa antisipasi untuk mencegah kerumunan masyarakat terutama di Malioboro menjelang Natal dan Tahun Baru (nataru).
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, beberapa langkah yang dilakukan adalah memberlakukan one gate system bagi kendaraan wisata serta monitoring secara acak bagi kendaraan-kendaraan pribadi.
Baca juga: Dinas Pendidikan Yogyakarta Tiadakan Libur Akhir Semester
"Kami tetap one gate system dijalankan dan jadi langkah awal kami dalam menyaring, kemudian kami juga tetap melakukan monitoring secara acak," ujar Heroe, saat ditemui di Balaikota Yogyakarta, Selasa (7/12/2021).
Selain itu, Pemkot juga melakukan kerja sama dengan para pengusaha hotel dan restoran agar para pelaku usaha di bidang tersebut dapat tetap melakukan pengecekan kepada para wisatawan yang datang.
"Jadi, harapan kami memang mereka menjaga agar persyaratan perjalanan tetap terpenuhi. Akan kami koordinasi dengan teman-teman PHRI juga ini untuk lebih menguatkan prokes," kata dia.
Heroe mengatakan, untuk Malioboro tidak dilakukan penyekatan, tetapi Pemkot Yogyakarta membuka kemungkinan di kawasan Malioboro saat menjelang nataru akan dilakukan buka tutup.
"Kami sekarang belum memutuskan apakah akan menerapkan buka tutup, tapi kemarin alternatifnya buka tutup, itu saja. Kalau kondisi sudah terlalu penuh, kami tutup, kalau sudah agak lengang, ya kami buka," kata dia.
Selain itu, untuk ganjil genap juga tidak akan diterapkan di Kota Yogyakarta terutama di kawasan wisata.
"Tidak ada ganjil genap, tidak ada yang lain, hanya antisipasi buka tutup. Fleksibel tergantung kondisi yang kami hadapi saja," kata dia.
Lalu, untuk kawasan-kawasan yang menjadi sasaran masyarakat saat malam Tahun Baru seperti di Titik Nol Yogyakarta dan Tugu Pal Putih Kota Yogykarta apakah akan diberi pagar seperti tahun lalu, Pemkot Yogyakarta masih akan membahasnya secara detail setelah ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) revisi.
Baca juga: 14 Siswa Terpapar Covid-19 di Kota Yogyakarta, Belum Diketahui dari Mana Mereka Terinfeksi
"Ini bagian yang akan kami bicarakan detail kalau sudah ada surat inmendagrinya yang revisi itu. Akan kami tentukan pembatasan-pembatasan bagaimana. Jadi, nanti kami akan rapat dengan tim satgas, kapolres, dandim, dan teman-teman lainnya," ucap dia.
Dirinya berharap pada malam tahun baru tidak banyak event yang digelar di Kota Yogyakarta.
Sebab, event berpotensi mengundang masyarakat dan dapat membuat kerumunan.
"Harapan kami kondisi malam Tahun Baru tidak banya event yang digelar karena akan memancing pengumpulan massa. Tugas kami adalah memecah konsentrasi orang agar tidak berkumpul di satu tempat dan disebar ke mana-mana," kata dia.
"Itu nanti kami siapkan strategi, selama nataru agar tidak ada konsentrasi orang berkumpul," imbuh Heroe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.