Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Demo Buruh di Gedung Grahadi, Sejumlah Ruas Jalan di Surabaya Macet Total

Kompas.com - 30/11/2021, 19:25 WIB
Achmad Faizal,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan ribu buruh menggelar unjuk rasa memprotes Upah Minimum Provinsi (UMP) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/11/2021).

Akibatnya sejumlah ruas jalan utama di kota Surabaya macet total hingga Selasa sore.

Informasi yang dihimpun, hingga pukul 17.30 WIB kemacetan terjadi di dua arah Jalan Raya Darmo, lalu di jalan Diponegoro ke arah utara sampai di Jalan Diponegoro, Jalan Koblen dan Jalan Semarang, serta di ruas jalan Kedungdoro dan Banyu Urip.

Baca juga: 50.000 Buruh Se-Jatim Tiba di Gedung Negara Grahadi, Massa Aksi: Hentikan Politik Upah Murah

Kelompok buruh dari berbagai elemen tersebut bergerak menuju Jalan Gubernur Suryo tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi.

Pantauan Kompas.com, selain mengendarai roda empat, kelompok buruh juga banyak yang mengendarai roda dua dan berjalan kaki.

Juru bicara Gerakan Serikat Pekerja (Gasper) Jazuli mengatakan, ada lebih dari 50.000 buruh yang hari ini menggelar aksi protes di depan Gedung Negara Grahadi.

"Bukan hanya dari daerah ring 1 Jatim (Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto), tapi juga ada yang dari Jember, Malang, Jombang hingga Probolinggo. Semua berkumpul di sini," kata Jazuli, Selasa.

Tuntutan buruh, kata dia, berfokus pada penolakan upah murah dan menolak kenaikan UMP yang ditetapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

"Kami juga ingin bertemu langsung dengan Gubernur Khofifah untuk menyampaikan aspirasi kami," tegasnya.

Baca juga: 3.600 Aparat Gabungan Kawal Demo Buruh di Gedung Grahadi Surabaya

Aksi tersebut adalah yang kesekian kalinya sejak Gubernur Jawa Timur menetapkan besaran UMP Jatim pada 21 November lalu.

Dalam Surat Keputusan Gubenur Jawa Timur Nomor : 188/783/KPTS/013/2021 tanggal 20 Nopember 2021 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, UMP Jatim ditetapkan naik Rp 22.790 atau 1,22 persen dari nilai UMP tahun sebelumnya.

UMP 2021 sebesar Rp 1.868.777 Sementara UMP 2022 naik menjadi Rp 1.891.567. Sementara kelompok buruh menghendaki kenaikan UMP sebesar Rp 300.000. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com