LARANTUKA, KOMPAS.com - Meski menetap di jantung Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur yang berada persis di sisi utara kampung lama Lewomuda, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, masih belum teraliri listrik negara.
Akibatnya, anak-anak sekolah di wilayah tersebut mengandalkan pelita untuk penerangan saat belajar di malam hari.
Roland, seorang siswa sekolah dasar di kampung itu, mengaku kesulitan belajar pada malam hari.
Baca juga: Guru di Flores Timur yang Cabuli Siswinya Terancam 15 Tahun Penjara
Ia harus bertarung dengan asap pelita demi membaca materi pelajaran yang sudah dicatat di bukunya.
Ia mengaku sudah sejak lama belajar dibantu penerangan pelita.
Meski kesulitan, Roland tak pernah malas untuk belajar.
“Dari kelas 2 sampai 5 sekarang belajar pakai pelita terus. Kami kadang pergi belajar di keluarga yang rumahnya di kota. Di sana ada listrik. Di sana kami bisa belajar dengan nyaman,” ungkap Roland kepada awak media di kediamannya, Minggu malam.
Roland pun berharap, pemerintah bisa berkoordinasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar bisa menyambungkan jaringan listrik ke tempat tinggal mereka itu.
“Kami harap bapak Presiden, bapak Gubernur, dan bapak Bupati bisa mendengar keluhan ini. Kami butuh listrik supaya bisa belajar dengan nyaman di malam hari,” imbuh dia.
Baca juga: Perjuangan Citra, Guru di Wilayah 3T, Mengabdi Tanpa Pamrih di Pedalaman NTT
Hendrikus Odjan, warga setempat menuturkan, hingga kini mereka masih menggunakan pelita sebagai penerang di malam hari.
Padahal, kata dia, listrik di zaman sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
"Listrik belum masuk sama sekali. Malam hari kami pakai lampu pelita untuk penerangan rumah,” tutur Hendrikus.
Selain menggunakan pelita, kata dia, warga juga terpaksa harus membeli solar sel.
Menurutnya, warga sudah pernah mengajukan surat permohonan ke PLN untuk mendapat layanan listrik. Namun, hingga kini surat permohonan belum ditindaklanjuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.