MAUMERE, KOMPAS.com - Hardyan Widyo Isworo (35), sebenarnya sudah terbilang hidup nyaman karena bekerja sebagai teknisi kapal di Kalimantan dari 2013 hingga 2018.
Berhenti dari pekerjaan itu, ia kemudian merantau ke Jakarta selama dua tahun. Dari Jakarta, ia kembali ke Maumere pada 2019.
Di Maumere, ia menjadi tenaga teknisi di PLN wilayah Flores Bagian Timur.
Meski sudah bekerja dan mempunyai gaji yang cukup, Hardyan memutuskan keluar dari zona zamannya itu. Akhir 2020, ia memilih berhenti dan membuat usaha sendiri.
Hardyan memilih menggeluti usaha ayam ras petelur. Usaha itu dibuat di Dusun Bolawolon, Desa Tana Duen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.
Aktivitas baru itu dimulai Hardyan sejak Januari 2021. Meski dilanda pandemi, ia tetap optimistis usaha itu bakal berhasil.
Baca juga: Kasus Pengadaan Trafo di RSUD Tc. Hillers Maumere, Kejaksaan Tetapkan 2 Tersangka
"Pada bulan Januari tahun 2021 ini, saya berani mulai buka usaha beternak ayam petelur ini. Awalnya memang berat karena memulai di tengah pandemi. Tetapi, saya yakin, usaha ini pasti berjalan dengan baik,” tutur Hardyan kepada Kompas.com di tempat usahanya, Minggu (28/11/2021).
Persiapan usaha itu dimulali dengan membuat kandang dan pengadaan anak ayam petelur. Anak ayam itu dibeli di Pokpan Surabaya.
Untuk modal awal, Herdyan menghabiskan anggaran sekitar Rp 200 juta. Uang itu dipakai membuat kandang dan pengadaan 540 ekor anak ayam.
Menurutnya, 540 ekor ayam itu telah mulai produksi atau bertelur sejak akhir Agustus. Setiap hari, ia bisa memanen sekitar 470 butir telur.
Telur itu langsung diantar kepada para pelanggan sesuai dengan permintaan.
“Setiap hari, saya bisa menjual hingga 15 papan dengan harga per papan Rp 50 .000. Total pendapatan perhari sekitar Rp 750.000. Tinggal hitung saja, satu hari Rp 750.000 dikali 30. Hasilnya puluhan juta sebulan,” imbuhnya.