Rudy pun membandingkan tingkat curah hujan yang terjadi di kawasan tersebut saat terjadi banjir bandang, di mana tingkat curah hujan mencapai 115 milimeter, atau hanya beda tipis dengan curah hujan saat terjadi banjir bandang Cimanuk yang mencapai 125 milimeter.
“Cimanuk 125, yang kemarin 115 milimeter,” kata Rudy.
Selain curah hujan yang tinggi, menurut Rudy, banjir juga disebabkan adanya sedimentasi pada sungai-sungai yang ada sebesar 80 persen.
Penyebab sedimentasi, menurut Rudy, karena memang sudah lama sungai tersebut tidak dipelihara.
“Itu enam sungai yang menuju sungai besar Citameng, ada sedimentasi 80 persen, karena berpuluh-puluh tahun tidak dipelihara. Kami akui tidak dilakukan pemeliharaan terhadap sungai itu,” ujar Rudy.
Untuk itu, salah satu program tanggap darurat yang akan dilakukan oleh pemerintah, menurut Rudy, salah satunya adalah pengerukan sungai-sungai tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.