Warga lainnya, Cres Latuny mengaku terpaksa membuang beras ke jalan. Alasannya sama, panitia tidak membagikan beras sebelum acara adat berlangsung.
“Itu beras diberikan donatur untuk dibagikan buat kita agar pelayanan kepada basudara (saudara) kita yang datang dari tiga dapat kita layani dengan baik, tapi malah beras itu disembunyikan,” kesalnya.
Baca juga: Warga Maluku Tumpahkan 2 Ton Beras di Depan Kantor Desa
Sampai saat ini, Kepala Desa Waraloin dan panitia panas pela yang dikonfirmasi Kompas.com, belum memberikan jawaban.
Untuk diketahui, kegiatan Panas Pela Yapio Patai antara Desa Waraloin dan tiga desa bersaudara yakni Rambatu, Manusa dan Rumberu dibuka oleh Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno pada Jumat (26/11/2021).
(KOMPAS.com - Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Teuku Muhamad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.