Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2021, 10:10 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

MOLIBAGU, KOMPAS.com – Basri Lamasese (47) warga Molibagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan kaget, di hadapannya tiba-tiba muncul seorang wanita jelita dengan mengenakan baju kebesaran adat kerajaan berwarna biru, berselendang hijau. 

Wanita ini berbicara dalam Bahasa Bolango, mengatakan ketidaksukaan anak cucunya yang membuat sesuatu di tempat burung kesayangannya bertelur, seharusnya ia diberitahu dulu.

Paras cantik wanita di hadapannya betul-betul memesona, kalimatnya pendek dan tegas, ungkapannya jelas, ia kecewa dengan orang-orang yang membuat gaduh mengganggu burung maleo.

Dengan kalimat pendek wanita ini mengatakan burung maleo adalah peliharaan para orang tua leluhur Bangsa Bolango sejak dulu, burung ini tidak boleh diganggu.

Baca juga: Di Desa Ini Ada Wisata Unik, Jadi Ranger Lestarikan Burung Maleo, Tertarik?

Basri Lamasese kaget dan terbangun, ternyata ia bermimpi. Tapi pesan yang disampaikan sangat jelas, Putri cantik yang berbahasa Bolango ini meminta anak cucunya tidak merusak tempat bertelur burung peliharaannya.

Meskipun dalam mimpi, Basri Lamasese mengetahui perempuan ini sangat anggun berwibawa, berbicara sangat jelas dan meyakinkan. Ia yakin wanita yang hadir dalam mimpinya adalah jelmaan leluhur bangsa Bolango. Melalui mimpi ia hadir untuk menyampaikan pesan.

“Setelah mimpi aneh ini saya jatuh sakit, bagian belakang kepala terasa sangat nyeri,” ujar Basri Lamasese, Minggu (21/11/2021).

Burung ketakutan

Kepala adik iparnya yang bernama Irfan Anda, pertemuan dengan wanita cantik dalam mimpi ini diceritakan.

Irfan Anda selama ini dikenal sebagai orang yang memiliki “mata terang”, mampu melihat dan berkomunikasi dengan makhluk dari dimensi yang berbeda.

Irfan Anda menjelaskan bahwa yang datang ini adalah Putri Deku leluhur bangsa Bolango.

Sang Putri meminta para petani jangan mengganggu kehadiran burung peliharaannya yang sering datang ke Batumanangis.

Aktivitas warga di daerah ini membuat burung ketakutan.

Dari penjelasan iparnya ini Basri akhirnya mengerti, ternyata saat bermimpi ia dan kelompok petani aren Modaga no Suwangge sedang bekerja membangun menara pengamatan burung dan hatchery alias kandang penetasan darurat.

Pelestari maleo

Para petani yang tergabung dalam kelompok Modaga no Suangge yang berarti mari jaga maleo ini adalah kelompok pelestari burung maleo yang dibina Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Wildlife Conservation Society (WCS) Program Sulawesi.

Baca juga: Mengenal Maleo, Burung Khas Sulawesi yang Populasinya Terancam

 

Mereka adalah warga setempat yang memiliki ladang di bentang alam taman nasional ini.

Akhirnya, Basri memanjatkan doa untuk memohon keberkahan dalam usaha melestarikan burung maleo, ia juga bekerja lebih hati-hati di lokasi.

Setelah berdoa seketika sakit kepala yang dirasakan langsung hilang, ia tidak sakit lagi, dan merasakan segar bugar.

“Hari itu adalah hari ketiga kami membangun menara pengamatan dan hatchery darurat. Seharusnya kami menggelar doa terlebih dahulu sebelum bekerja,” kata Basri Lamasese.

Basri menjelaskan, menara pengamatan ini dibangun untuk digunakan mengamati perilaku maleo saat bertelur. Wisatawan atau peneliti biasanya memanfaatkan menara pandang ini.

Dari menara kayu ini, pengamat dapat melihat maleo tanpa mengganggu kehadirannya, namun dengan syarat harus tenang.

Hatchery darurat ini kami bangun untuk menyelamatkan telur dari pemangsaan predator, terutama biawak,” ujar Basri Lamasese.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com