Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2021, 10:10 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Petani aren

Modaga no suangge beranggotakan 25 orang petani. Mereka berasal dari Dusun 1, 2 dan 3 Desa Molibagu, Sebagian lagi berasal dari Desa Popodu.

Para petani ini memanfaatkan aren yang banyak tumbuh ladang. Setiap hari puluhan liter dapat dipanen untuk diolah menjadi gula aren.

“Mulai jam 5 pagi para petani bersiap ke kebun. Tidak jarang mereka berjumpa burung maleo saat melintas,” tutur Basri.

Sebagai petani aren, ia tetap menjalani kehidupan dengan sederhana. Setiap hari anggota Modaga no suangge juga setia mengolah aren. Dari beberapa pohon mereka bisa mendapatkan 50 liter nira segar.

Diakuinya setiap pohon tidak memiliki hasil yang sama, mulai dari 3 liter hingga 10 liter.

“Para petani mengambil nira setiap pagi dan sore, kalau pagi tidak boleh terlambat,” ungkap Basri.

Baca juga: Peringati Hari Maleo Sedunia, 24.970 Anakan Dilepasliarkan

Keterlambatan mengambil dapat menyebabkan air nira keruh, cepat asam, tidak layak diolah menjadi gula aren.

“Gula aren kami jual 25 ribu per kilogram, ada pedagang yang datang setiap minggu. Gula semut juga mulai dirintis oleh kelompok kami,” tutur Basri.

Gula semut memiliki nilai jual yang lebih tinggi, untuk setiap 250 gr dijual ke masyarakat dengan harga Rp20 ribu.

Untuk pengambilan yang banyak, seperti para pemilik rumah makan atau kafe, mereka para petani memberikn diskon khusus.

Hein, salah satu anggota kelompok yang giat memelopori pembuatan jenis gula ini.

Sebagai petani gula aren, Basri dan anggota modaga no suangge dengan ritme kehidupannya sehari-hari.

Setiap pagi ia setia dengan hari-harinya di ladang, memindahkan telur-telur maleo ke hatchery. Ia merasa bangga mampu melaksanakan amanah leluhurnya.

Ia juga merasa senang karena sudah tidak ada lagi pencurian telur oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ia mengaku sejak telur ini dikelola, pencurian telur langsung terhenti.

Dulu, para pemburu ayam hutan yang acap keluar masuk hutan menjadi ancaman maleo. Mereka memasang jerat dan mengambil telur maleo.

Satwa apapun yang didapat akan dibawa pulang. Seiring menguatnya peran kelompok Modaga no suangge ini para pemburu satwa mulai berkurang.

Basri Lamasese sebagaimana para petani desa lainnya, ia juga memiliki keluarga dan hidup berbahagia.

Istrinya, Rahma Anda (49) adalah ibu rumah tangga yang mendukung upaya suaminya melestarikan maleo.

Pasangan ini dikaruniai 4 anak, mereka adalah Gita Cahyani Lamasese, Gusnadi Lamasese, Fatra Nurizan Lamasese dan si bungsu Khinta Cahyana Lamasese. Dari anaknya yang pertama ia sudah dikarunia 2 orang cucu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com