Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Panti Asuhan, Ini Kisah Siswi SD Diperkosa Tetangga, lalu Dianiaya 8 Orang Suruhan Istri Pelaku

Kompas.com - 23/11/2021, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

"Dugaan kami tim kuasa hukum, kemungkinan besar ini adalah suruhan dari istri pelaku pemerkosaan," kata dia.

Pada Jumat (19/11/2021), korban didampingi penasihat hukumnya melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Malang Kota.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Siswi SD Mengaku Diperkosa Tetangga, 3 Pemuda Diamankan Polisi

Dikenal pendiam

Humas Pondok Pesantren dan Panti Asuhan tempat tinggal korban, Muhammad Munirin (30) mengatakan HN dikenal memiliki sifat pendiam dan rajin.

"Setahu saya selama di sini, tidak pernah ada hal-hal aneh yang selama ini dilakukannya. Anaknya tergolong rajin, selain itu anaknya ini pendiam. Namun meski pendiam, dia itu mudah bergaul," ujarnya dikutip dari Surya Malang.

Muhammad Munirin menjelaskan HN sudah cukup lama tinggal di panti asuhan tersebut.

"Saya baru satu tahun di sini (di panti asuhan). Kalau korban ini sudah sangat cukup lama tinggal di sini. Mungkin sejak usia enam tahun, dia sudah tinggal di sini," jelasnya.

Baca juga: Cerita Siswi SD Tewas Ditabrak ASN, Sempat Kristis, Hasil Swab Positif Covid-19

Menurutnya perilaku korban mulai berubah seiring dengan kebijakan panti asuhan dan pondok pesantren yang mengizinkan adanya kebebasan memegang ponsel.

"Mungkin karena adanya jejaring sosial, kemudian bisa digunakan dan juga akhirnya bisa berteman dengan orang lain. Dan setahu pihak pondok, anak ini hanya berteman di sekitar pondok dan kampung sini saja. Kalau untuk bergaul dengan teman-teman di luar, pihak pondok kurang begitu paham," terangnya.

Munirin juga menambahkan, pihak pondok dan panti asuhan memiliki jam khusus terkait aturan keluar bagi para santrinya.

"Di sini sendiri dibatasi, kalau pagi dari jam 07.00 WIB sampai selesai sekolah formalnya, itu (santri) boleh keluar pondok. Setiap anak kan pulangnya beda beda, kalau SD kan pulangnya sekitar jam 13.00 WIB atau jam 14.00 WIB. Setelah itu, mereka pulang ke pondok dan istirahat salat. Baru jam 15.00 WIB, dimulai lagi kegiatan di dalam pondok," pungkas dia.

Baca juga: Diajak Panjat Pagar untuk Masuk Rumah, Ini Cerita Bocah SMP yang Diduga Diperkosa Anak Anggota DPRD

Polisi amankan 10 orang

Ilustrasi borgol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi borgol.
Semnetara itu Polresta Malang Kota berhasil mengamankan 10 orang terduga pelaku pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap seorang siswi SD di Kota Malang.

Saat ini, para terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polresta Malang Kota.

Hal itu diungkapkan langsung oleh salah seorang anggota tim kuasa hukum korban, Leo Permana.

"Yang patut diacungi jempol, kinerja Polresta Malang Kota dan Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto yang memberikan atensi terhadap kasus ini. Dan berkat atensinya, 10 orang terduga pelaku telah diamankan. Terduga pelaku yang diamankan adalah, delapan orang pengeroyok dan dua orang yang terkait pencabulan," ujarnya.

Baca juga: Siswi SMP Mengaku Diperkosa Anak Anggota DPRD Pekanbaru, Ayah Korban: Diancam kalau Teriak Akan Dimasukkan Sabu ke Mulutnya

Leo Permana juga mengungkapkan, delapan orang yang melakukan penganiayaan, adalah teman korban di lingkungan sekitar panti asuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com