PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji tak setuju dengan rencana Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun geobag sebagai penanganan jangka pendek bencana banjir.
Menurut dia, yang lebih penting saat ini adalah pengerukan Sungai Kapuas.
“Soal rencana Kementerian PUPR membuat geobag, saya tidak tahu. Yang tahu Dinas PU Sintang. Bagi saya yang lebih penting itu pengerukan dasar Sungai Kapuas,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Baca juga: Hampir Sebulan Sintang Terendam Banjir, Pemda Kalbar Butuh Perahu Karet hingga Dapur Umum Mobile
Sutarmidji menyebut, saat ini muara Sungai Kapuas 4,6 meter dan sudah tak dikeruk lebih dari tiga tahun.
"Padahal, kalau dikeruk bisa mencapai 6 meter. Sungai Kapuas ini akan menampung air hujan, kalau tidak ada lagi yang bisa menyimpan, maka air hujan akan ke darat,” ujar Midji.
Sutarmidji memastikan tetap menjalankan tugasnya sebagai gubernur untuk penanganan pascabanjir.
Misalnya, lanjut Sutarmidji, jika jalan nasional rusak tanggung jawab pusat, kalau jalan provinsi yang rusak tanggung jawab Provinsi Kalbar.
"Nanti pascabanjir juga akan dicek kerusakan apa yang harus segera ditangani. BPBD akan mendata. Mekanisme ini harus dijalankan sehingga perlu koordinasi,” ungkap Sutarmidji.
Baca juga: Menteri PUPR Tinjau Banjir Sintang, Gubernur Kalbar: Sayangnya Tidak Koordinasi dengan Pemda
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengunjungi Kabupaten Sintang. Di sana, Basuki didampingi Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.
Dalam kunjungan tersebut, Basuki berjanji akan membangun geobag untuk penanganan banjir jangka pendek.
Sebagai informasi, geobag adalah kantong geotekstil kekuatan tinggi yang diisi pasir yang tersedia dalam berbagai ukuran dan digunakan di tepian sungai, perlindungan pantai, dan pemecah gelombang lepas pantai.
“Prediksi BMKG, puncak La Nina hingga Februari 2022. Jangka pendek mengatasi banjir ini, kita akan membangun geobag, soal berapa panjang nanti kita ukur lagi oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan Barat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dalam keterangan tertulisnya usai meninjau banjir di Sintang, Kamis (18/11/2021).
Menurut Basuki, geobag akan mengalirkan air, tetapi tidak mengalirkan sendimen. Terkait solusi lain, seperti pembuatan sumur resapan, akan dipikirkan ke depan.
“Ini hanya salah satu cara mengatasi saja. Supaya dampaknya tidak lebih parah dari banjir sekarang,” ucap Basuki.
Diberitakan, sudah hampir tiga pekan banjir melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) dan tak kunjung surut.
Baca juga: Ratusan Ikan Arwana Super Red Peliharaan Warga Mati karena Banjir di Kapuas Hulu Kalbar
Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tomi Ilham mengatakan, berdasarkan update perkembangan cuaca terbaru, wilayah Kalimantan Barat masih berpotensi hujan beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan pantauan BMKG, Kalimantan Barat cenderung masih ada potensi hujan (intensitas) sedang hingga lebat untuk tiga hari mendatang," kata Tomi kepada Kompas.com, Senin (15/11/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.