PONTIANAK, KOMPAS.com – Sudah hampir satu bulan bencana banjir merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).
Bahkan, berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan akan kembali tinggi pada Januari-Februari 2022.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah mengatakan, masih membutuhkan terpal, perahu karet, longboat dan dapur umum mobile.
“Kami ada kebutuhan yang mendesak seperti terpal, perahu karet, longboat dengan mesin 15 PK, dan dapur umum mobile,” kata Yosepha dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Menteri PUPR Tinjau Banjir Sintang, Gubernur Kalbar: Sayangnya Tidak Koordinasi dengan Pemda
Yosepha menerangkan, longboat dengan mesin 15 PK bagus untuk mengevakuasi warga dan membawa bantuan dengan muatan yang lebih banyak.
Sedangkan dapur umum mobile yang sudah didapat dari Kementerian Sosial ternyata masih kurang.
“Kami juga perlu dapur umum mobile. Kami memang sudah mendapatkan bantuan dapur umum mobile dari Kementerian Sosial, tetapi mohon ditambah lagi,” pinta Yosepha.
Yosepha melanjutkan, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan kembali tinggi pada Januari-Februari 2022.
Baca juga: Diguyur Hujan Sejak Pagi, 4 Daerah di Kota Bima Terendam Banjir
Hal ini jelas mengkhawatirkan, karena tempat-tempat pengungsian yang dimiliki tidak disertai dengan fasilitas kamar mandi dan toilet.
“Kemarin saja hujan deras sudah membuat banjir besar melanda Sintang. Kami perlu bantuan tempat pengungsian yang kokoh dan memiliki daya tamping yang banyak. Kami punya gedung serbaguna, rumah betang, dan gedung arsip. Tetapi masih kurang fasilitasnya seperti kamar mandi dan toilet,” ujar Yosepha.