Ismail Marzuki mendatangi kapten tim AFA Syailendra, Ilham Wibisono.
Ia mempertanyakan pemukulan yang dilakukan Ilham kepada salah satu pemain Persekap Kota Pasuruan, Mikail Arzaq.
Namun Ilham tidak menjawab dan malah melakukan melakukan pemukulan kepada Ismail.
Kericuhan antara kedua tim pun tak terhindarkan.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas Setelah Mobil Tersambar Kereta Api di Pasuruan
"Salah satu ofisial Persekap yang juga Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki berlari memasuki lapangan. Saya tidak tahu maksudnya apa, mungkin mau melerai atau gimana. Kemudian pada saat lari berpapasan dengan Kapten AFA Ilham Wibisono dan dilakukan pemukulan," kata dia.
"Kita dapati bahwa akhirnya saling adu jotos. Dan dari kedua kubu semua berhamburan ke lapangan sehingga terjadi kericuhan antara kedua tim," imbuh dia.
Karena situasi semakin ricuh, tim pengamanan akhirnya membawa Ilham Wibisono menuju ruang ganti dan dijaga ketat oleh aparat keamanan.
Pasalnya, perbuatan Ilham Wibisono telah membuat marah ofisial dan para pemain Persekap Kota Pasuruan.
"Kapten AFA saat itu sudah kita amankan karena takut ada amukan dari pihak lawan.
Baca juga: 10 Persen Karyawan di Setiap Tempat Kerja di Surabaya Akan Dites Swab
Setelah situasi mereda dan bisa dikendalikan, wasit kemudian memanggil para pelatih kepala dari kedua tim, termasuk kapten Persekap Kota Pasuruan.
Wasit memberikan kartu merah kepada Ilham Wibisono karena melakukan pemukulan usai pertandingan.
Pelatih AFA Syailendra memprotes keputusan wasit karena menganggap pertandingan sudah selesai.
"Wasit tetap memberi kartu merah kepada Ilham Wibisono. Karena, meski pertandingan sudah selesai, pemukulan itu terjadi di dalam lapangan," tutur dia.
Baca juga: Komdis PSSI Jatim Sanksi Para Pelaku Pengaturan Skor Liga 3 Atas Percobaan Suap