Melalui dana desa, lanjut dia, di beberapa titik jalan itu kemudian dibangun rabat beton dengan lebar satu meter.
Baca juga: Petugas Linmas di NTT Terancam Dipenjara Usai Bakar Rumah Warga, Ini Motifnya
Jalan itu yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Sedangkan sisanya jalan tanah dan berbatu.
"Setiap tahun atau setiap kali terjadi longsor kami swadaya untuk membersihkan dan kembali menyusun batu di sisi bagian bawah jalan agar bisa dilalui," ujar Maria.
Mewakili masyarakat dusun Wukur, Maria berharap agar pemerintah memperhatikan jalan menuju kampung Wukur.
"Kalau bisa dirabat, sehingga kendaran roda dua bisa lewat untuk memperlancar akses transportasi," tuturnya.
Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Lokasi Proyek SPAM NTT, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
Pembangunan tahun depan
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sikka segera berkoordinasi dengan Camat Lela untuk melakukan survei detail kebutuhan perbaikan jalan Sikka-Wukur.
"Minggu depan saya tunggu hasil survei itu. Awal tahun depan kita harus mulai bangun. Kita akan gunakan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 1 miliar rupiah," kata Roberto saat berdialog dengan warga kampung Wukur.
Kadis PUPR Kabupaten Sikka Thomas Lameng mengungkapkan, pihaknya akan melakukan survei pada 26 November mendatang.
"Dengan dana 1 miliar, kita pasti bisa buat lumayan bagus. Jika ada sisa, saya akan lanjutkan dengan pembersihan jalan dari Wukur ke Hokor," kata Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.