Salin Artikel

Perjuangan Warga Pedalaman Sikka NTT Gotong Pasien ke Puskesmas, Lintasi Jalan Rusak Sejauh 3 Kilometer

Hingga kini, jalan menuju dusun itu masih dalam kondisi rusak dan sempit. Bahkan kendaraan pun sulit melewati akses jalan tersebut. 

Hanya kendaraan bermotor roda dua yang dapat melintas. Itu pun dalam kondisi mendesak.

Imbasnya, setiap ada warga yang sakit berat, keluarga terpaksa menggotong menggunakan tandu dari kayu menuju Puskesmas. 

Mereka harus menggotong pasien sejauh 3 kilometer sampai di dusun terdekat yang akses jalannya lebih bagus.

Kondisi yang terjadi sejak dulu kini sudah menjadi hal biasa bagi warga dusun.

"Dari dulu sampai sekarang, jika ada warga yang sakit berat kami pakai pikul dan gotong saja. Sampai di kampung Sikka baru dijemput ambulans atau naik mobil angkutan. Di sana yang akses jalannya bagus," tutur Kepala Dusun Wukur, Maria Ediyana Widiyanti kepada awak media, di kampung Wukur, Kamis (19/11/2021) siang.

Ia mengungkapkan, tak sedikit ibu hamil yang hendak melahirkan berjalan kaki menuju Puskesmas atau RS Lela.

“Sudah sering ibu hamil melahirkan dalam perjalanan. Puji Tuhan mereka semua selamat meski lahir di jalan," ungkapnya.

Meski saat ini kondisi mereka agak dimudahkan dengan adanya kemajuan teknologi. 

Setiap ada warga yang sakit atau hendak melahirkan, warga bisa menghubungi petugas kesehatan melalui telepon untuk menjemput di perbatasan kampung Sikka dan Wukur. 

Swadaya buka akses jalan

Warga pun swadaya menggali sendiri akses jalan setapak yang hanya bisa dilintasi pejalan kaki tersebut. 

Maria mengatakan, sekitar tahun 2006, ada program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) untuk pembukaan ruas jalan Sikka-Wukur sejauh 3 kilometer yang digali secara manual.

Namun sering terjadi longsor, sehingga akses jalan kembali menyempit.

Melalui dana desa, lanjut dia, di beberapa titik jalan itu kemudian dibangun rabat beton dengan lebar satu meter.

Jalan itu yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Sedangkan sisanya jalan tanah dan berbatu.

"Setiap tahun atau setiap kali terjadi longsor kami swadaya untuk membersihkan dan kembali menyusun batu di sisi bagian bawah jalan agar bisa dilalui," ujar Maria.

Mewakili masyarakat dusun Wukur, Maria berharap agar pemerintah memperhatikan jalan menuju kampung Wukur.

"Kalau bisa dirabat, sehingga kendaran roda dua bisa lewat untuk memperlancar akses transportasi," tuturnya.

Pembangunan tahun depan

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sikka segera berkoordinasi dengan Camat Lela untuk melakukan survei detail kebutuhan perbaikan jalan Sikka-Wukur.

"Minggu depan saya tunggu hasil survei itu. Awal tahun depan kita harus mulai bangun. Kita akan gunakan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 1 miliar rupiah," kata Roberto saat berdialog dengan warga kampung Wukur. 

Kadis PUPR Kabupaten Sikka Thomas Lameng mengungkapkan, pihaknya akan melakukan survei pada 26 November mendatang. 

"Dengan dana 1 miliar, kita pasti bisa buat lumayan bagus. Jika ada sisa, saya akan lanjutkan dengan pembersihan jalan dari Wukur ke Hokor," kata Thomas.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/19/094427078/perjuangan-warga-pedalaman-sikka-ntt-gotong-pasien-ke-puskesmas-lintasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke