Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Siswa SD di Lembata, Tarik dan Dorong Mesin Generator Sejauh 1 Km demi Ikuti ANBK

Kompas.com - 17/11/2021, 17:31 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres (SDI) 92 Bean, Desa Bean, Kecamatan Buyasari, Kabupaten Lembata, NTT, harus berjuang keras untuk bisa mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), pada Senin hingga Selasa (16/11/2021).

Bagaimana tidak, mereka harus berjalan sejauh satu kilometer agar bisa mendapatkan jaringan internet yang bagus.

Selain itu, anak-anak kelas 5 SDI 92 Bean tersebut terpaksa menarik dan mendorong mesin generator untuk mendukung pelaksanaan ANBK.

Sebab di wilayah itu belum teraliri listrik.

Baca juga: Perjuangan Para Guru di Lembata, NTT, Cari Sinyal Internet hingga ke Kebun

Belum tersentuh listrik dan internet

Proktor SDI 92 Bean, Mas Udin Muhamad Jinan menuturkan, SDI 92 Bean belum teraliri listrik negara dan jaringan internet yang memadai.

"Karena itu, untuk bisa melaksanakan ANBK pada Senin dan Selasa kemarin, para guru dan peserta ANBK terpaksa harus ke sebuah kebun tepat di Tanjung Merah. Di lokasi itu jaringan internet cukup bagus. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari sekolah," ungkap Mas Udin kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu siang.

Menurutnya, mulanya siswa-siswa rencananya akan menumpang WiFi di sekolah SMPN SATAP Bean.

Baca juga: 3 Ruas Jalan di Lembata Putus Diterjang Banjir, Sejumlah Alat Berat Diterjunkan

Tetapi karena WiFi terbakar akibat tegangan arus listrik diesel, akhirnya pelaksanaan ANBK untuk siswa dialihkan ke Pustu setempat.

Namum, dalam perjalanan kapasitas jaringan WiFi Pustu yg juga kurang mendukung akhirnya pelaksanaan ANBK dipindahkan ke Tanjung Merah.

"Karena di sana tidak ada listrik, anak-anak terpaksa bawa generator dengan cara tarik dan dorong pakai gerobak ke Tanjung Merah. Mereka tarik itu generator dari sekolah ke lokasi yang ada sinyal bagus. Kita bawa generator untuk cas laptop yang dipakai peserta ANBK," katanya.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Terjang 2 Desa di Lembata, Akses Transportasi Terganggu

Bersemangat

Ia mengaku, semangat anak-anak mengikuti ANBK di kebun itu tak kurang, meskipun telah susah payah menarik dan mendorong generator.

"Luar biasa anak-anak SDI 92 Bean. Meskipun capek tarik dan dorong, tetapi mereka tetap semangat mengikuti ANBK," pungkasnya.

Dirinya berharap, listrik dan jaringan internet di wilayah itu bisa menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com