Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Pabrik Tahu di Sleman, 12 Orang Positif Covid-19

Kompas.com - 12/11/2021, 16:55 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Klaster penularan Covid-19 terjadi di pabrik tahu di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Total ada 12 orang yang terpapar Covid-19.

"Terkonfirmasi pertama itu tiga hari yang lalu," ujar Lurah Banyuraden Sudarisman saat dihubungi wartawan, Jumat (12/11/2021).

Sudarisman menyampaikan, awalnya ada satu orang di tempat produksi tahu tersebut yang merasakan tidak enak badan. Kemudian orang tersebut memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

"Satu rumah di sana untuk produksi tahu, produksi rumahan. Awalnya ada yang tidak enak badan, periksa dan ketahuan (positif Covid-19) itu, tidak tahu tertularnya dari mana," ungkapnya.

Baca juga: RS Lapangan Khusus Covid-19 Rawat Puluhan Pasien Klaster Takziah di Bantul

Setelah diketahui ada yang positif, kemudian dilakukan tracing kontak erat.

Hasil dari tracing awal terdapat 10 orang yang terkonfirmasi positif.

Dari 10 tersebut, ada tiga anak-anak, dan satu orang yang sedang hamil. Mereka yang positif masih satu keluarga.

Namun, ada juga satu orang pegawai yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo.

"Itu masih satu keluarga. Ada satu Kulonprogo itu asalnya sana, kan pegawainya yang mengiling tahu itu, terus dikarantina di sana," ungkapnya.

Sudarisman menuturkan, tracing kontak erat masih terus dilakukan. Hasilnya ada penambahan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Iya hari ini tambah dua orang yang positif dari hasil tracing. Iya (dua orang yang positif) beda rumah," kata dia.

Baca juga: Klaster Covid-19 dari SMKN di Bantul Meluas Sampai Sleman

Menurut Sudarisman, mereka yang positif Covid-19 saat ini menjalani isolasi mandiri. Sebab mereka tidak mau menjalani isolasi di shelter.

Kebutuhan selama isolasi, lanjut Darisman, dipenuhi oleh kalurahan dan warga masyarakat.

"Yang sembilan itu (isolasi) di rumah, di rumah tidak boleh keluar sama lingkungan. Satu di sana (Kulonprogo), yang ini (tambahan dua orang positif) karantina di rumah, pada tidak mau kalau karantina di shelter," urainya.

Saat ini tempat produksi tahu tersebut untuk sementara ditutup. Sedangkan tracing kontak erat masih berlanjut.

"Semoga tidak berkembang lagi. Untuk antisipasi, kita mengetatkan kedisiplinan (protokol kesehatan) masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan awal ada 10 kasus positif dalam satu keluarga.

"Kita lakukan tracing, akhirnya kita mendapatkan dua lagi yang positif. Sehingga total ada 12 orang yang positif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com